Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 14 Juli 2025

Bupati Agara Ikut Mendulang Emas

Redaksi - Kamis, 07 Januari 2021 20:05 WIB
941 view
Bupati Agara Ikut Mendulang Emas
Foto SIB/Armentoni Munthe
DULANG EMAS: Bupati Aceh Tenggara Drs.H.Raidin Pinim MAP disaksikan Wakil Bupati Bukhari saat mencoba mendulang butiran emas dengan menggunakan kuali.
Kutacane (SIB)
Bupati Aceh Tenggara (Agara), Drs H Raidin Pinim MAP ikut mendulang emas dengan menggunakan kuali milik salah seorang warga, Rabu (6/1).

Hal tersebut dilakukan bupati saat melakukan peninjauan bersama Wakil Bupati Bukhari ke lokasi pendulangan emas di Daerah Aliran Sungai Alas di Desa Darul Makmur-Lawe Penanggalan Kecamatan Darul Hasanah dan Kecamatan Ketambe.

Bupati Aceh Tenggara ingin mencoba dan merasakan bagaimana suka dukanya, mencari atau mendulang butiran emas dengan menggunakan alat seadanya, seperti kuali yang selama ini hanya digunakan sebagai alat masak di dapur.

Bupati Drs H Raidin Pinim MAP saat dikonfirmasi di lokasi tambang mengatakan, kita bersyukur kepada Allah SWT, karena diberi berupa tambang emas kepada masyarakat Aceh Tenggara, khususnya masyarakat Kecamatan Darul Hasanah dan Kecamatan Ketambe.

"Cuma saya minta, kepada masyarakat agar mematuhi semua ketentuan yang berlaku, seperti jangan mendulang emas menggunakan air raksa dan air lainnya, karena ini sangat membahayakan lingkungan sekitarnya. Kemudian jangan menggunakan alat berat, kalau menggunakan alat berat nanti akan kami blokir tambang ini, juga masyarakat jangan menambang di dekat jembatan baik di atas maupun di bawahnya, karena ini sangat membahayakan,” ujar bupati.

Guna melakukan pengawasan terkait larangan mendulang butiran emas di dekat jembatan nanti akan dikoordinasikan dengan Camat.

Pantauan SIB di lapangan, sejak beberapa pekan belakangan lokasi Sungai Alas di dua kecamatan ini selalu ramai, selain ingin mencari emas juga warga menyaksikan langsung warga yang sedang mendulang butiran emas itu.

Di masa pandemi Covid 19 di Aceh Tenggara,mereka mampu meraih uang setiap harinya secara bervariasi dari Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu tergantung butiran emas yang mereka dapatkan.

Butiran emas yang mereka dapatkan itu dijual ke tukang emas di pajak pagi Kota Kutacane. Butiran emas itu mereka saring menggunakan alat dulang tradisional untuk memilah butiran emas dengan pasir yang ada di tepi Sungai Alas.
Setiap harinya ramai warga berburu emas ke lokasi tersebut. (K-10/a)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru