Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 02 Agustus 2025

Dikeroyok di Parapat, Keluarga Panggabean Minta Polres Simalungun Tangkap Pelakunya

Redaksi - Jumat, 05 Februari 2021 16:50 WIB
471 view
Dikeroyok di Parapat, Keluarga Panggabean Minta Polres Simalungun Tangkap Pelakunya
(Foto SIB/Mey Hendika Girsang)
PROSES: Keluarga marga Panggabean dari Medan, Sumatera Utara menyambangi Satreskrim Polres Simalungun, Kamis (4/2). Mereka berharap, pelaku pengeroyokan keluarga itu diproses hukum. 
Simalungun (SIB)
Keluarga marga Panggabean asal Kota Medan, Sumatera Utara menjadi korban pengeroyokan di Parapat Kabupaten Simalungun pada 2 Januari 2021.

Keluarga Panggabean yang menjadi korban penggeroyokan itu adalah BY Panggabean, Paulus KF Panggabean, Gara Revo Andrea Panggabean, Kevin Panggabean, Timoty Panggabean dan Stevenson Panggabean.
Atas kejadian itu, keluarga tersebut trauma dan meminta kepada Polres Simalungun menangkap pelakunya dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Kita harap kasus ini diproses hukum dan pelakunya segera ditangkap. Karena kejadian itu jelas-jelas melanggar hukum dan membuat keluarga kami trauma," kata BY, Kamis (4/2) di Mapolres Simalungun.

BY menerangkan, awalnya rombongan keluarganya datang ke Parapat pada 31 Desember 2020 untuk mengadakan acara pergantian tahun. Saat hendak pulang ke Medan pada 2 Januari 2021, mobil rombongan keluarga itu tersenggol mobil pelaku di sekitar SPBU Parapat. "Ketika mobil keluarga saya disenggol, pelaku langsung bersikap arogan. Bahkan memukul dan mencabut kunci mobil keluargaku itu," katanya.

Setelah itu, BY mengajak keluarganya ke salah satu warung di sekitaran Panatapan Parapat untuk membicarakan kejadian itu.
"Saat berada di warung itu, keluargaku yang mobilnya disenggol langsung dicekik pelaku. Aku coba lerai, tapi para pelaku langsung menggeroyok aku dan keluargaku," ujarnya.

Atas kejadian itu, BY melapor ke Polsek Parapat. Tak berapa lama, kasus itu dialihkan penanganannya ke Satreskrim Polres Simalungun.

Namun Kasatreskrim Polres Simalungun melalui Kanit Jahtanras Ipda Anton ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus itu.

"Tadi kita sudah konfrontir antara pihak korban dengan beberapa orang yang dilaporkan korban. Itu untuk memastikan, apakah memang yang dihadirkan dikonfrontir itu adalah pelakunya. Karena, pihak terlapor masih menunjukkan foto terduga pelaku. Jadi kita konfrontir mereka. Apakah itu orangnya (pelaku). Intinya ini masih penyelidikan," katanya. (S06/f)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru