Sidikalang (SIB)
Kapolres Dairi AKBP Ferio Sano Ginting, Dandim 0206/Dairi Letkol Arm Adietya Yuni Nurtono bersama dengan masyarakat gotong-royong membersihkan objek wisata Silalahi di Kecamatan Silahisabungan, Dairi, Sabtu (27/3).
Aksi bersih dihadiri Wakapolres Kompol David Silalahi, Kasat Binmas AKP Yan Ujung, Kapolsek Sumbul AKP Asian Parhusip, Danramil Sumbul Kapten Arm Lisben Situmorang, Camat Silahisabungan Hamaska Silalahi, Perangkat Desa Silalahi, Ikatan Pemuda Karya (IPK), Pemuda Pancasila (PP), Pemuda Batak Bersatu (PBB) Kecamatan Silahisabungan. Kebersihan dilakukan di beberapa lokasi seperti pinggiran Danau Toba dekat Pasar Silalahi, pinggir jalan dan lainnya.
Ferio Sano Ginting mengatakan, Danau Toba merupakan kawasan wisata super prioritas sesuai program presiden. Polres yang berada di kawasan Danau Toba diperintahkan Kapolda Sumut, melakukan dukungan pelaksanaan program nasional di daerah, supaya bisa berjalan dengan lancar dan kondusif.
Polres Dairi dan Kodim 0206/ Dairi bersinergi melakukan bersih- bersih sampah di pinggiran Pantai Silalahi, agar Pantai Silalahi menjadi prioritas kunjungan wisatawan.
"Kita memulai dan mengajak masyarakat lebih peduli dengan kebersihan, serta menumbuhkan kesadaran tidak membuang sampah ke Danau Toba," katanya.
Adietya Yuni Nurtono mengatakan hal yang sama, program pemerintah pusat dan daerah tentang pengembangan kasawasan Danau Toba menjadi atensi pimpinan. Apa lagi, Silalahi memiliki pantai terpanjang di kawasan Danau Toba, yang memiliki keindahan alam sebagai daya tarik wisatawan.
Namun, objek wisata yang indah menjadi tidak menarik apa bila banyak sampah berceceran. Aksi bersih-bersih yang dilakukan agar Pantai Silalahi, tetap menjadi pilihan kunjungan wisatawan. Aksi bersih pantai akan dilakukan secara berkesinambungan.
Pada kegiatan itu, Kapolres dan Dandim menghimbau dan mengajak masyarakat Kecamatan Silahisabungan, bersama- sama menjaga dan mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Kawasan perbukitan Danau Toba di Kecamatan Silahisabungan ditumpuhi rumput dan mudah terbakar. Bahkan akhir-akhir ini, di lokasi tersebut sering terjadi kebakaran.
Kebakaran lahan dan hutan akan berdampak pada kesehatan warga dan juga pada lahan pertanian. "Aparat keamanan akan menindak tegas pelaku pembakaran, bila ada unsur kesengajaan membakar lahan dan hutan sesuai dengan undang-undang yang berlaku," pungkas Ferio Sano Ginting. (B3/c)
Sumber
: Hariansib.com edisi cetak
