Tanjungbalai (SIB)- Sejak kebakaran yang menghanguskan sekira 180 rumah dihuni 250 KK dengan jumlah 1030 jiwa warga di Lingkungan V Kelurahan Kuala Silo Bestari (KSB)Kecamatan TB Utara Kota Tanjungbalai, Minggu (26/1), pendataan jumlah rumah dan Kepala Keluarga (KK) korban kebakaran dari Pemko Tanjungbalai amburadul sehingga masih bermasalah hingga hari ketiga, Selasa (28/1).
Buruknya sistem pendataan memunculkan beragam pandangan miring terhadap kinerja pemerintah di tingkat kelurahan. Amatan SIB, sejak Minggu (26/1) hingga Selasa (28/1) sore, pendataan yang dilakukan pihak Kelurahan Kuala Silo Bestari menimbulkan masalah bagi para korban yang rumahnya hangus terbakar.
Sejumlah korban kebakaran di antaranya, Ayu, Atik dan Tuty ketiganya warga Jalan Rukun Lingkungan V Kelurahan KSB, kepada SIB, Selasa (28/1) di Kantor Kelurahan Matahalasan tempat penyerahan bantuan uang sewa rumah dan sembako mengeluhkan pendataan yang dilakukan Pemko Tanjungbalai.
“Kata pegawai di kantor lurah itu, saya belum jelas menerima bantuan uang sewa rumah. Padahal rumah yang saya tempati hangus dilalap api. Katanya harus ada Kartu Keluarga (KK) baru bisa dapat bantuan uang sewa rumah, padahal bantuan sembako sudah saya terima dari Pemko Tanjungbalai,†terang Ayu salah seorang korban yang rumah dan harta benda miliknya ludes terbakar.
Hal yang sama juga dialami Tuty. “Rumah saya terbakar. Sembako dari Pemko saya terima, tapi uang sewa rumah tak ada saya terima. Mau kemanalah saya dan anak-anak saya, sementara rumah sudah habis dilalap api. Tolonglah kami Pak Camat,†ujar Tuty menyampaikan keluhannya kepada Camat Kecamatan TB Utara Abu Said Lubis di sela-sela penerimaan bantuan dari warga yang memberikan sumbangan di Posko Bantuan Kebakaran bertempat di sekolah Al-Wasliyah Kelurahan KSB.
Atik (26) salah seorang korban kebakaran menuturkan kepada SIB, dirinya belum mendapatkan kepastian terkait penerimaan bantuan sembako dari pihak kelurahan. “Yang lain setiap kepala keluarga korban kebakaran menerima bantuan sembako.
Sementara saya nyata korban kenapa belum juga dapat, padahal saya sejak dua hari ini datang ke kantor kelurahan meminta hak saya. Yang satunya bilang sabar dulu, yang lain bilang belum dapat.
Yang mana sebenarnya saya dengarkan. Mau makan apalah saya dan anak saya sementara seluruh harta benda saya sudah hangus ditelan api,†ratap Atik menangisi nasibnya.
Budi King yang rumahnya hangus terbakar pun mengaku belum mendapatkan bantuan uang sewa rumah, sementara Budi dan anak istrinya terpaksa menumpang di rumah kerabat terdekat. “Tak ada lagi hartaku yang tinggal.
Semuanya habis terbakar. Kenapa kami belum mendapatkan bantuan uang sewa rumah, sedangkan korban yang lain sudah menerima bantuan uang dari Pemko,†kata Budi heran seraya meminta SIB menyuarakan aspirasi para korban kebakaran yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah.
“Ini akibat pendataan yang dilakukan pihak kelurahan tidak berdasarkan data yang jelas. Orang yang seharusnya berhak menerima kenapa tidak juga mendapatkan bantuan. Ada apa ini,†keluh Tok Ulong tak habis pikir buruknya sistem pendataan berakibat banyaknya korban yang belum mendapatkan bantuan.
Camat Kecamatan TB Utara, Abu Said Lubis yang dikonfirmasi SIB, Selasa (28/1) sore, menyarankan kepada para korban kebakaran agar mendaftar ke kantor kelurahan. “Bagi korban kebakaran segera melapor ke kantor kelurahan agar didata dan akan diajukan supaya mendapatkan bantuan.
Kartu Keluarga korban kebakaran sumber data bagi kami untuk menyalurkan bantuan, meskipun bukan sepenuhnya jadi acuan tapi akan memudahkan penyalurannya,†kata Abu Said berkilah tanpa bisa menyebutkan kapan korban bisa mendapatkan bantuan dan berdalih pendataan sepenuhnya ditangani pihak kelurahan.
Lurah Kelurahan KSB Tomas kepada SIB, menegaskan sebanyak 180 rumah yang terbakar dengan jumlah 250 KK di Kelurahan KSB dan 4 rumah terbakar di Kelurahan Keramat Kubah Kecamatan Sei Tualang Raso dari 18 Kepala Keluarga.
“Data yang sebelumnya 180 rumah terbakar di KSB. Ada tambahan data sebanyak 18 Kepala Keluarga dan 4 rumah terbakar di Keramat Kubah. Datanya hingga saat ini belum valid dan kami sedang memvalidasi datanya. Tak benar kalau ada yang bilang berdasarkan Kartu Keluarga baru bisa dapat bantuan. Saat ini kita tidak persoalkan itu. Bagi yang belum dapat bantuan silahkan melapor ke kepala lingkungan,†ujar Tomas.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Mahdin Siregar kepada SIB menjelaskan, data yang semula 180 rumah diyakini akan bertambah.
“Data yang kami terima dari pihak kelurahan. Kami hanya mengurusi bantuan untuk uang sewa rumah sebesar Rp1,5 juta setiap rumah yang terbakar. Pendataan masih terus berlangsung karena ada penambahan data baru. Sebenarnya bukan rancu tapi ada penambahan data,†terang Mahdin.(D22/d)