Medan (SIB)
Gambar atau market proyek konstruksi pembangunan jembatan yang akan menghubungkan pulau Bukit Sibisa di atas Desa Sigapiton dan Desa Motung (Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba) dengan Pulau Samosir, saat ini viral di media sosial, setelah diposting di salah satu akun YouTube Minggu (18/4) kemarin.
Tayangan dan rekaman berupa animasi atau ilustrasi tiga dimensi itu menunjukkan proses pembangunan mulai dari tahap penetapan titik cor (model paku bumi) untuk delapan pilar tiang pancang pada masing-masing objek penyeberangan (di lahan tepian Bukit Sibisa dan lahan tepian Pulau Samosir), pemasangan kerangka pelengkung (arch bridge) pada kedua sisi pulau dengan sistem konstruksi hidrolik, pemasangan alas jembatan (girder) hingga tahap pemasangan badan jalan pada lintasan jembatan dan finishing.
Narasi yang beredar dengan foto latar belakang objek Danau Toba bagian perairan di antara Sigapiton-Motung dengan Samosir (rekaman Citra Satelit) itu hanya menyebutkan proyek jembatan itu akan dibangun oleh Cina (Tiongkok), tanpa ada info lanjut tentang nama perusahaan atau investornya maupun jadwal proyek dan juga sistem kerjanya. Hanya ada kalimat normatif bahwa jembatan itu akan menjadi solusi bagi warga atau turis yang selama ini takut atau trauma akan 'air' (baca: kapal tenggelam atau terserang ombak danau) tidak perlu lagi menyeberang dengan kapal ferry atau kapal sejenisnya.
"Sepintas lalu, potret dan model konstruksinya agak mirip jembatan 'Suramadu' yang menghubungkan pulau Jawa dan Madura. Bedanya, jembatan Sibisa--Samosir ini (digambarkan) menggunakan rangka pelengkung (arch bridge) di atas air (danau), sementara jembatan Suramadu modelnyapondasi pilar baris (pile slab) atau pile bored di dalam laut.Tapi yang jelas hingga saat ini belum ada rencana disain atau info apapun pada kami kalangan konsultan jasa konstruksi tentang rencana 'proyek', entah kalau di kalangan konsultan di Jakarta yang mungkin mitra investor dari Cina itu,' ujar Ir Sanusi Surbakti MBA MRE, konsultan jasa konstruksi senior di Sumut, selaku Wakil Ketua Umum DPN Inkindo, kepada SIB ketika dikonfirmasi SIB.
Bahkan, pihak Kementerian PUPR di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut, juga mengaku sama sekali belum mengetahui tentang 'rencana' atau 'impian' proyek pembangunan jembatan mewah lintas pulau yang akan menghubungkan Sibisa dan Samosir tersebut. Dari sejumlah situs terkait di jaringan media sosial juga belum ditemukan info lanjut tentang 'proyek keren' yang masih sebatas tayangan dan postingan viral ini.
"Saya justru baru tahu dari Anda soal info ini. Belum ada rencana proyek seperti itu di BBPJN Sumut, yang ada proyek pembangunan jembatan Tanoponggol di kawasan Tele, yang menghubungkan Pulau Samosir dan Pulau Sumatera. Kalau proyek ini (Tanoponggol) memang sedang berlangsung dengan disain atau motif adat Batak 'Dalihan Na Tolu'," ujar Santo ST, Kepala Bidang Perencanaan BBPJN Sumut, kepada SIB, melalui hubungan seluler.
Awalnya, wacana atau impian membangun jembatan Sibisa-Samosir ini, tercetus secara kumulatif dan terpisah pada 2017-2019 lalu oleh Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Dirut BPODT Arie Prasetyo dan pejabat terkait lainnya, sehingga sempat disosialisasikan oleh Kepala Desa Sigapiton Hisar Butarbutar tahun lalu usai presentasi rencana pembangunan dermaga penyeberangan Sibisa--Samosir bagi pelancong wisata objek Caldera Toba Nomadic Escape di Desa Sigapiton.
"Kalau rencana ini sudah matang, biasanya ada sosialisasi resmi dengan publik dan mitra kerja yang disebut forum Detail Engineering Design (DED) setelah Survey Investigasi Desain (SID) yang akan membahas rencana konstruksi dan sistem (RKS) serta rencana anggaran biaya (RAB). Kita tunggu sajalah kapan realisasinya, yang pasti Danau Toba akan lebih hebat di masa mendatang," ujar Sanusi optimis. (A05/YouTube/a)