Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 11 Juli 2025
Beroperasinya Moda Transportasi Masa Depan

Djumongkas Hutagaol : Kemacetan Kota Medan Sudah Terjawab

Redaksi - Rabu, 21 April 2021 17:07 WIB
884 view
Djumongkas Hutagaol : Kemacetan Kota Medan Sudah Terjawab
Foto: Dok/TMD
MEWAH: Bus Trans Metro Deli tampak gagah dan mewah dengan kapasitas 60 penumpang. Transportasi masa depan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Medan.
Medan (SIB)
Pameo "Ini Medan Bung" yang dikonotasikan terhadap kemacetan lalu lintas kini telah terjawab,dengan diresmikan nya pengoperasian bus Trans Metro Deli oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Minggu (8/11/2020).

"Memang cukup lama solusi tentang kemacetan lalu lintas tidak terjawab. Barulah setelah Kementerian Perhubungan menyediakan dan menyubsidi sehingga Kota Medan turut memiliki moda transportasi masa depan dengan program buy the servis," ujar Djumongkas Hutagaol selaku pengelola Trans Metro kepada SIB, Selasa (20/4).

Djumongkas yang juga dikenal Direktur Utama PT Medan Bus Transport yang sejak tahun 1981 pengelola angkutan di Medan yang bertahan "hidup" hingga sekarang ini mengatakan pihaknya hanya sebagai Operator, namun seluruh fasilitas dan teknis operasionalnya disediakan dan diatur oleh Kemenhub.

Djumongkas Hutagaol yang didampingi Menejer Pahala Sitorus mengatakan, nama moda transportasi yang baru ini disesuaikan dengan kearifan lokal yakni Trans Metro Deli .

Hingga saat ini baru 5 kota di Indonesia yang memiliki bus seperti ini yakni Semarang, Solo, Denpasar, Palembang dan Medan.

Lebih lanjut Pahala menjelaskan, kini sudah memiliki 72 unit bus besar dan sedang yang melayani 5 koridor (Trayek). Ke lima koridor tersebut antara lain koridor 1 (Terminal Pinang Baris-Lapangan Merdeka), koridor 2 (Terminal Amplas-Lapangan Merdeka), koridor 3 (Belawan-Lapangan Merdeka), koridor 4 (Tuntungan-Lapangan Merdeka) dan koridor 5 (Tembung-Lapangan Merdeka).

Bus ini terdiri dari dua jenis ukuran besar dengan kapasitas 60 penumpang dengan 30 tempat duduk, dan ukuran sedang 40 penumpang dengan 20 tempat duduk. Seluruh bus merk Mercedez buatan Jerman dan Hino ini dilengkapi CCTV dan sensor alarm yang sewaktu waktu ada aksi copet dan kejahatan lainnya langsung terekam dan pintu pun hanya pengemudi yang dapat membuka dengan sistem hidrolik. Jadi penumpang merasa aman. Kenyamanan semakin bertambah karena seluruh bus dilengkapi AC.

Pilot Darat
Menejer Trans Metro Deli Pahala Sitorus, mantan Ketua DPRD Tebingtinggi ini menambahkan, setiap bus di 5 koridor ini berangkat dalam waktu 9 menit sehingga tidak membosankan. Penumpang tidak boleh naik di sembarang tempat seperti angkutan transportasi konvensional, melainkan naik turun harus pada setiap halte yang telah tersedia di sepanjang koridor yang dijalani. Di setiap koridor/trayek penumpang tidak lagi membayar ongkos dengan uang tunai melainkan dengan sistem e-money seperti e-toll. Misalnya ada satu keluarga 5 penumpang, mereka cukup menggunakan 1 kartu.

Saat ditanya berapa besaran ongkos untuk 1 koridor, menurut Pahala, itu relatif murah dan nantinya ditentukan pihak Kemenhub. "Karena hingga saat ini masih tetap gratis sejak diresmikan bulan November tahun lalu hingga waktu yang ditentukan pihak Kemenhub," ujar Pahala Sitorus.

Pj Ketua Partai Golkar Tapteng ini menambahkan, pengemudi dilarang mengendarai melebihi 40 Km per jam. Jika ditemukan pengemudi seperti itu langsung dipecat pihak Kemenhub karena langsung terekam lewat CCTV.

Pengemudinya terlihat gagah, karena pakai seragam uniform. Lengkap pakai topi, pakai pangkat dan namanya jelas tercantum. Jadi supir bus Trans Metro Deli ini bagaikan "pilot darat", tambah Pahala.

Atas kehadiran bus yang diatur by system ini mengajak pola hidup manusia teratur dan disiplin. Setiap berhenti dan hendak berangkat di setiap halte secara otomatis diberitahukan lewat pemberitahuan yang ter sistem. Mulai naik dengan menggunakan kartu e-money, duduk harus menjaga jarak dan menggunakan hand-sanitizer. Baik supir dan penumpang harus mematuhi protokol kesehatan (Prokes).

Surya Bakti dan Tamba Hutagaol, masing-masing pengemudi koridor Terminal Amplas -Lapangan Merdeka kepada SIB, Senin (19/4) mengakui pola hidup bersih, tertib dan disiplin dengan sendirinya terlaksana jika menaiki bus Trans Metro Deli. "Setiap bus dikendarai oleh 2 orang pengemudi dan diatur 2 shift . Setiap rotasi bagian dalam bus harus kami bersihkan. Kadang di rumah, suami jarang menyapu tetapi sebagai driver di bus ini merupakan kewajiban," ujar Tamba senyum. (R9/d)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru