Medan (SIB)
Kartini zaman sekarang di Sumatera Utara termasuk orang-orang yang aktif dalam berkreasi. Hampir semua lini pemerintahan ada, di birokrasi, profesional, pengurus partai bahkan Seketaris Daerah (Sekda) Pemrov Sumut dijabat oleh perempuan yakni Dr Hj Sabrina.
“Dibanding provinsi lain, Sumut lah yang paling banyak memiliki tokoh perempuan. Begitu juga organisasi/paguyuban perempuan cukup banyak, bukti para kartini Sumut cukup berkreasi,†kata pengurus DPD I P Golkar Sumut Susi Mery Junita Sinaga kepada wartawan, Selasa (20/4).
Perjuangan Raden Ajeng Kartini lewat emansipasi wanita cukup dirasakan kaum perempuan sekarang ini. Selain menjadi perempuan sukses di segala bidang, kebanyakan kartini sekarang berhasil di profesi dan membina keluarga. Meski repot di dalam pekerjaan, anak-anak mereka sukses di dalam pendidikan.
“Kartini sekarang bisa memanage waktu dengan baik, menjadi wanita karier sekaligus pembina rumah tangga yang baik. Ini membuktikan naluri sebagai ibu tetap dikedepankan meski segudang pendidikan sudah dikecap,†tuturnya.
Terkait maraknya peredaran narkoba mengakibatkan banyak anak-anak yang jadi pecandu, menurut Susi, itu bukan kesalahan para ibu. Karena narkoba adalah perdagangan bebas dan beredar di hampir seluruh wilayah di tanah air.
“Maka dikatakan, narkoba menjadi musuh bersama tanpa terkecuali. Para Kartini juga berjuang semaksimal mungkin bagaimana menjaga anak-anaknya agar tidak terjerumus penyalahgunaan narkoba. Tapi serangan narkoba begitu keras maka ada saja yang terjerumus, itu tidak bisa kita pungkiri,†terangnya.
Sementara itu, anggota DPRD Medan Fraksi Gerindra Siti Suciati mengatakan, kondisi wanita masa kini sangatlah jauh berbeda dengan kondisi wanita pada masa lalu. Jika dibandingkan kembali maka kondisi saat ini jauh lebih baik. Sekarang wanita telah merasakan kebebasan atas hak-hak yang diperjuangkan pada masa lalu baik di bidang pendidikan, ekonomi bahkan dibidang politik seperti yang tercantum pada pasal 65 ayat 1 Undang- Undang nomor 12 tahun 2003 mengenai keterwakilan sekurang-kurangnya 30% wanita dalam politik merupakan bentuk nyata untuk perempuan berperan dalam ranah politik.
“Wanita telah memiliki kesempatan untuk bersaing di kancah publik, sudah banyak wanita karir di masa kini, dan para ibu rumah tangga juga sudah menguasai berbagai keterampilan. Perannya tidak semata mengurus rumah tangga, juga bebas berkiprah di mana saja. Kartini sekarang dapat berkontribusi dalam segala bidang kehidupan masyarakat tanpa ada diskriminasi,†tuturnya.
Ia berpesan kepada kaum perempuan Indonesia, khususnsya di Kota Medan agar lebih tangguh lagi menghadapi perkembangan jaman dan berbagai tantangannya. Harus lebih cerdas, banyak ide dan tidak gampang putus asa serta senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. “Lakukan semua dengan hati tulus dan ikhlas, jangan pernah mengeluh dan bosan,†harapnya. (A8/a)