Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 04 Agustus 2025
Komisi 3 DPRD Dairi Rapat dengan Mitra Kerja

Alasan Tidak ada Ambulance, Warga Lae Ambat Meninggal karena Lambat Diantar ke RS Rujukan

Redaksi - Selasa, 15 Juni 2021 19:19 WIB
1.721 view
Alasan Tidak ada Ambulance, Warga Lae Ambat Meninggal karena Lambat Diantar ke RS Rujukan
Foto: SIB/Tulus Tarihoran
RAPAT: Komisi 3 DPRD Dairi rapat dengan mitra kerja yakni Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang bahas persoalan terkait pelayanan kesehatan di Dairi, Senin (14/6) di ruang rapat komisi 3.
Sidikalang (SIB)
Seorang pasien rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang warga Desa Lae Ambat Kecamatan Silima Punggapungga meninggal dunia setelah tiba di rumah sakit rujukan.

"Pasien meninggal setelah tiba di salah satu rumah sakit di Medan. Pasien diberangkatkan ke Medan pukul 18.30 WIB, padahal surat rujukan dari RSUD Sidikalang dikeluarkan sejak pagi," kata Anggota Komisi 3 DPRD Dairi, Hadisuarno Panjaitan saat rapat dengan mitra kerja Dinas Kesehatan dan RSUD Sidikalang.

Miris melihat pelayanan RSUD Sidikalang, pasien terlalu lama ditahan-tahan dan berdampak fatal. Ia mengaku sudah mempertanyakan hal itu kepada Direktur RSUD Sidikalang, tetapi jawabannya pasien lama dirujuk ke Medan, karena tidak ada ambulance.

Banyak ambulance katanya, ambulance Puskesmas keliling, CTS 119. "Ambulance itukan bisa dipergunakan mengantar pasien rujukan ke rumah sakit lain. Yang penting pasien rujukan terlayani," kata Hadisuarno.

Sementara itu, anggota Komisi 3 lainnya, Bona Sitindaon menpertanyakan standar jumlah ambulance untuk RSUD Sidikalang, sehingga pasien rujukan tidak terlantar, karena tidak ada ambulance.

Kemudian Bona mengatakan, ambulance milik RSUD Sidikalang kerap lalu lalang menuju Medan mengantar pasien. Ada masyarakat mengeluh, dimana pasien tiba di UGD RSU Sidikalang, dokter jaga belum melakukan pemeriksaan sudah menyarankan untuk dirujuk.

Padahal pasien setelah dirujuk ke salah satu rumah sakit di Medan, pihak rumah sakit mengatakan, penyakit demikian kenapa harus dirujuk. "Jangan karena dokter jaga di UGD malas berikan pelayanan, dikit-dikit pasien langsung dirujuk," kata Sitindaon.

Direktur RSU Sidikalang, dr Sugito Panjaitan mengatakan, terkait pasien dari Lae Ambat, pada saat itu ambulance tidak ada yang siap berangkat ke Medan sehingga harus menunggu ambulance lain datang. Namun, saat ini sudah ada 5 unit ambulance RSUD Sidikalang dan tidak terganggu lagi pasien rujukan.

Ia lebih lanjut menerangkan, pasien dirujuk sesuai saran dari dokter spesialis yang menangani pasien. Pasien diberangkatkan menuju rumah sakit rujukan memakan waktu. Dimana sebelum dikeluarkan rujukan, dokter menghubungi pihak rumah sakit yang memiliki dokter spesialis sesuai diagnosa penyakit pasien.

"Hal itu memakan waktu kalau diterima pasien dikirim, kalau tidak dicarikan rumah sakit lain," katanya.

Rapat Komisi 3 dipimpin Togar Pasaribu dihadiri anggota Lamasi Simamora, Kian Munthe serta dihadiri Asisten 1 Setda Dairi, Jonny Hutasoit, Asisten 3, Sudung Ujung, Kadis Kesehatan, dr Ruspal Simarmata, TU RSUD Sidikalang, Luber Sianturi dan lainnya. (B3/d)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru