Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 11 Juli 2025

Ketua DPD RI Dukung Layanan Telemedicine Diperluas ke Berbagai Daerah

Redaksi - Kamis, 15 Juli 2021 20:47 WIB
248 view
Ketua DPD RI Dukung Layanan Telemedicine Diperluas ke Berbagai Daerah
Foto Dok
LaNyalla Mattalitti
Jakarta (harianSIB.com)

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung pelayanan telemedicine diperluas ke berbagai daerah, yang saat ini baru sebatas Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

Telemedicine adalah layanan konsultasi dan pemberian obat gratis untuk pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman).

“Layanan telemedicine sangat berguna dan membantu masyarakat yang terinfeksi Covid-19. Apalagi, di tengah lonjakan kasus yang membuat pasien sulit mendapat pelayanan di rumah sakit.

Belum lagi kelangkaan obat-obatan yang juga menjadi hambatan perawatan pasien Corona dengan gejala ringan hingga sedang,” kata LaNyalla Mattalitti dalam siaran pers, Kamis (15/7/2021), yang juga diterima jurnalis koran SIB Jamida P Habeahan.

Menurut LaNyalla, layanan ini sangat membantu, apalagi saat terjadinya kelangkaan fasilitas kesehatan dan obat-obatan.

Telemedicine dan obat gratis dirilis pada 7 Juli lalu, yang dimulai di DKI Jakarta sebagai pilot project. Setelah Kementerian Kesehatan melakukan uji coba sistem hingga penyaluran obat, telemedicine lalu diperluas ke wilayah Bodetabek.

LaNyalla mendukung rencana pemerintah yang akan memperluas layanan telemedicine ke berbagai ibu kota provinsi mulai pekan depan. Namun, ia meminta Kemenkes berkoordinasi dengan Pemda untuk menyiapkan sarana dan prasarana agar program tersebut dapat berjalan dengan baik.

“Infrastruktur sumber daya manusia (SDM) harus dipersiapkan betul. Juga metode penyaluran obat bagi pasien yang melakukan isoman agar berjalan dengan efektif dan efisien. Prinsipnya, perluasan telemedicine kita dukung, dan akan sama-sama kita kawal,” kata LaNyalla.

LaNyalla menyebutkan dalam menjalankan layanan telemedicine, Kemenkes bekerja sama dengan 11 platform telemedicine di Indonesia yaitu Halodoc, YesDok, Alodokter, Klik Dokter, SehatQ, Good Doctor, KlinikGo, Link Sehat, Milvik, Prosehat, dan Getwell. Pasien bisa berkonsultasi dengan dokter melalui platform-platform itu.

Untuk mempermudah masyarakat mendapat bantuan, alur pada telemedicine harus dipermudah. Sebab, warga baru bisa memanfaatkan layanan ini setelah melakukan tes PCR/Antigen di laboratorium yang terafiliasi dengan Kemenkes RI.

Apabila hasilnya positif, pihak lab akan melaporkan hasilnya ke database Kemenkes (NAR). Setelah itu, pasien akan menerima pesan WhatsApp dari Kemenkes RI atau bisa juga melakukan pengecekan NIK mandiri melalui situs https://isoman.kemkes.go.id.

Pasien pun dapat berkonsultasi secara daring dengan dokter di salah satu dari 11 platform telemedicine dengan memilih link yang terdapat dalam pesan WhatsApp dari Kemenkes.

Namun, LaNyalla mengingatkan pasien untuk menginformasikan kepada dokter bahwa dirinya adalah pasien program isoman Kementerian Kesehatan.

Pasien nantinya akan mendapat resep digital sesuai dengan kondisi pasien. Jika masuk dalam kategori untuk melakukan isoman, obat dapat diperoleh gratis.

Senator asal Jawa Timur itu, mengemukakan, ada 2 kategori obat yang disediakan dalam layalanan telemedicine, yaitu Paket A untuk orang tanpa gejala (OTG) dan Paket B untuk pasien Corona dengan gejala sedang.

Obat atau vitamin akan ditanggung oleh Kemenkes sesuai dengan ketentuan. Tetapi jangan sampai obat dan vitamin yang diberikan gratis dari pemerintah kemudian diperjualbelikan.

Untuk memperlancar pelayanan ini, Kemenkes bekerja sama dengan Apotek Kimia Farma dan Jasa Pengiriman SiCepat untuk menyiapkan dan pengantaran obat dan/atau vitamin untuk pasien. Pasien Corona akan mendapat SMS dari SiCepat yang berisi nomor resi dan status pengiriman.

Mantan Ketua Umum PSSI itu meminta para senator untuk ikut membantu menyosialisasikan layanan telemedicine di daerahnya masing-masing. Sebab, akan percuma layanan ini ada tetapi masyarakatnya tidak tahu.

Untuk masyarakat yang daerahnya tidak terjangkau layanan telemedicine tidak perlu khawatir karena pemerinttah akan tetap memberi bantuan obat-obatan melalui TNI. (*).

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru