Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 05 Agustus 2025

Trauma Covid-19, Warga Perdagangan Minta Ambulance Matikan Sirene Saat Melintas

Redaksi - Selasa, 03 Agustus 2021 21:50 WIB
308 view
Trauma Covid-19, Warga Perdagangan Minta Ambulance Matikan Sirene Saat Melintas
Foto Istimewa
Rudi Samosir
Simalungun (SIB)
Meningkatnya penyebaran Covid 19, warga Perdagangan Kecamatan Bandar trauma mendengar suara sirene ambulance. Warga meminta agar supir ambulance tidak menghidupkan sirene saat melintas.

Hotman Purba salah satu warga saat ditemui, Senin (2/8) mengatakan, hampir setiap hari ia mendengar suara sirene ambulance. Setiap mendengar sirene dirinya dan warga lain selalu ada rasa khawatir. Karena selalu berfikir mobil ambulance pasti membawa pasien Covid 19, sehingga hal ini mengakibatkan ketidak nyamanan bagi warga. Sebaiknya mobil ambulance saat melintas sirene dimatikan aja,” ucapnya.

Sementara Adek saat ditemui, Senin (2/8) membenarkan bahwa belakangan ini sering mendengar suara sirene ambulance. Dalam satu hari, bisa sampai empat kali mendengar suara sirene dari mobil ambulance yang melintas.

"Tidak jarang warga yang seharusnya mau menenangkan diri atau mau istirahat menjadi panik mendengar suara sirene, apalagi disaat ditengah malam," ujar Adek.

Untuk ini Rudi Samosir salah satu pemerhati sosial Kecamatan Bandar saat ditemui di Perdagangan, Senin (2/8) mengatakan, mengakui permintaan warga ada benarnya, karena disaat ini, warga trauma dengan meningkatnya penyebaran Covid 19 di Kecamatan Bandar, kita bayangkan dalam 2 minggu belakang 3 orang warga meninggal dunia akibat virus Covid 19. “Wajar saja warga tidak nyaman mendengar suara sirene,” ucapnya.

Dengan ini mengimbau kepada pihak rumah sakit atau supir ambulance agar tidak membunyikan sirene saat melintas. Kalau hanya karena agar ingin lancar dijalan, cukup disaat terjadi adanya potensi kemacetan aja dihidupkan sirenenya. Kalau dijalanan sepi, apalagi ditengah malam jangan hidupkan. Pihak ambulance harus juga memikirkan warga yang sedang istirahat atau ingin menenangkan diri. "Karena rasa was-was dan panik juga dapat menurunkan imun warga,” ujarnya. (D6/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru