Simalungun (SIB)
Kepala Administrator KEK Sei Mangkei Pemerintah Kabupaten Simalungun Ikuten Ginting mengatakan, sebanyak 6 perusahaan besar sudah beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, sehingga berdampak positif terhadap perekrutan tenaga kerja dan pemasukan pemerintah setempat.
"Sudah 6 perusahaan beroperasi. Bahkan, 4 perusahaan lagi sedang mengusulkan permohonan atau rencana investasi," kata Ikuten di Pamatangraya, Senin (30/8), seperti dilansir dari harianSIB.com.
Adapun 6 perusahaan yang sudah beroperasi yaitu, PT Unilever Oleochemical Indonesia, PT Industri Nabati Lestari (INL), PT Air Products Indonesia (API), PT Pertamina Gas, PT Pertamina Power Indonesia dan PLN (Persero).
Sementara itu, 4 perusahaan yang sedang dalam tahap rencana investasi yaitu, PT Ailesh Indo Energi, PT Nasional Hijau Lestari (pengolahan limbah), Alliance (sabun) dan PT Sumatera Deli Lestari Indah (pengolahan limbah B3).
"PT All Cosmos Biotek kini dalam tahap pematangan lahan dan belum melakukan kegiatan apapun karena pandemi Covid-19," ujarnya.
Pemasukan Pemerintah Kabupaten Simalungun dari KEK Sei Mangkei selama Tahun 2020 sebesar Rp 12 miliar. Pada Tahun 2021 ini, ditargetkan dapat mencapai Rp 15 miliar.
"Target Rp 15 miliar. KEK Sei Mangkei akan menjadi kota besar. Peningkatan kapasitas penduduk bakal meningkat drastis," urainya.
KEK Sei Mangkei yang terletak di Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, memiliki luas 1993,8 hektare dan diresmikan, 27 Januari 2015.
Administrator KEK Sei Mangkei sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah Kabupaten Simalungun, Provinsi dan Pusat dalam pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) tentang administrasi khusus di kawasan KEK Sei Mangkei.
Menurut Ikuten, target pendapatan Pemkab Simalungun tersebut seiring dengan pertambahan jumlah investor yang masuk. Pemasukan Rp 12 miliar berasal dari sektor Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHT) dan IMB.
Ia memperkirakan, Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei akan diminati banyak investor hingga Tahun 2030. Para investor diprediksi tergiur untuk membangun pabrik berbasis kelapa sawit.
Sejumlah investor juga sedang mengkaji studi kelayakan. Ribuan tenaga kerja bakal ditampung.
"Sampai saat ini, ada sekitar 2.600 tenaga kerja di KEK Sei Mangkei. 60 persen di antaranya merupakan putra putri daerah Kabupaten Simalungun," jelasnya. (R15/d)