Aekkanopan (SIB)
Kepala Dinas PUPR Labura Edwin Defrizen melalui Kabid Sarana Jalan dan Jembatan Ali Armaya mengatakan, Jalan Sukarame yang diperbaiki tambal sulam hingga jadi bergelombang akan diperbaiki kembali dengan pengaspalan. Hal itu disampaikannya kepada SIB, Rabu (8/9) di luar parkiran mobil Dinas PUPR.
Dikatakan, jalan yang diperbaiki tambal sulam tapi jadi bergelombang itu sudah dilihat ke lapangan. Untuk perbaikannya kembali dikerjakan pengaspalan lanjutan APBD tahun 2021 ini, katanya.
"Sudah kita tinjau ke lapangan, dan saya marah melihat perbaikan tambal sulam itu bergelombang. Dan perbaikannya akan dilanjutkan pada tahun ini juga", katanya.
Saat ditanya, berapa pagu anggaran perawatan jalan itu dan mengapa dikerjakan kembali lanjutan pengaspalan tersebut. Padahal, sudah dikerjakan sebelumnya.
" Untuk pagu anggaran perawatan jalan itu Rp195.000.000 pengadaan langsung APBD 2021 dan pekerjaaannya di bulan Juni, dan lanjutan pengaspalan itu sudah dianggarkan tahun ini juga ", sebutnya.
Sebelumnya diberitakan SIB, Minggu (5/8) perbaikan tambal sulam ruas jalan Sukarame menuju Sukaramebaru, Kecamatan Kualuhhulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) dikeluhkan pengendara sepeda motor dan roda empat. Pasalnya, ruas jalan yang diperbaiki menjadi bergelombang.
Menurut pengendara roda dua Eko, Rini, Budi, penambalan lubang di jalan itu dilakukan tanpa dulu melakukan pengorekan material aspal yang lama. Sehingga, jalan terlihat bergelombang. Selain itu, para pekerja juga hanya menyiramkan aspal di atas lubang tanpa menyapu atau membersihkan dulu debu dan pasir yang ada. Lalu menghamparkan material aspal yang kadar panasnya pun sudah rendah. Akibatnya, meskipun sudah dilakukan pemadatan menggunakan alat berat, namun masih banyak bergelombang dan sebagian material aspal tidak menutup lubang serta retak.
" Kalau perbaikan seperti ini sama juga bohong, karena tetap saja bergelombang. Selain itu, ketika dikerjakan seolah mengejar waktu atau terburu- buru. Bukan memberi kenyamanan para pengendara roda dua - empat yang melintas tapi cukup membahayakan", katanya. (E08/c)