Kamis, 01 Mei 2025

Ratusan Pengungsi Warga Afghanistan Unjuk Rasa di Kantor Gubernur Sumut

Redaksi - Selasa, 21 September 2021 11:11 WIB
354 view
Ratusan Pengungsi Warga Afghanistan Unjuk Rasa di Kantor Gubernur Sumut
(Foto: hariansib/Aperilman Rambe)
UNJUK RASA: Ratusan pengungsi warga Afghanistan berunjuk rasa, di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara Jalan Diponegoro Medan, Selasa (21/9/2021). 
Medan (harianSIB.com)
Ratusan pengungsi warga negara Afghanistan berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara Jalan Diponegoro Medan, Selasa (21/9/2021). Mereka meminta dipindahkan ke negara ketiga.

Pantauan harianSIB.com di lapangan, pengunjuk rasa berbaris di depan Kantor Gubernur Sumut sambil membentangkan spanduk bertuliskan tuntutannya. Selain itu, mereka juga bergantian menyampaikan aspirasinya menggunakan pengeras suara.

"Tujuan kami kumpul di sini bukan mempermasalahkan orang Indonesia atau kita buat ribut, nggak. Kami kumpul di sini untuk naikkan suara. Sudah 6 hingga 10 tahun kami dilupakan UNHCR dan PBB," kata perwakilan para pengungsi Afghanistan, Muhammad Juma Mohsini.

Juma menyebutkan dunia sudah mengetahui kondisi di negaranya. Dia mempertanyakan kenapa Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) masih diam dengan kondisi yang tengah dihadapi warga Afghanistan.

"Sekarang dunia sudah tahu situasi kami di Afghan Hazara. Ini sekarang saya mau tanya pada PBB, kenapa mereka masih diam, keluarga kami sekarang di bawah rezim Taliban. Mereka masuk ke rumah, kalau sudah tahu kami etnis Hazara, mereka langsung bunuh orang itu," ucap Juma.

Juma menyebut ada 100 warga Afghanistan di Indonesia dan tidak bisa menghubungi keluarga di negara mereka. Untuk itu, ia meminta PBB bertindak cepat.

"Sekarang ada kurang lebih 100 orang di sini tidak bisa menghubungi keluarganya selama beberapa tahun. Untuk itu, kami mohon kepada Pemerintah Indonesia dan PBB, tolong bertindak sekarang, tolong dengar suara kami. Kami sama-sama manusia, kami sudah ada keluarga, kami tidak bisa tahan sudah 6 sampai 10 tahun tinggal di Indonesia tanpa ada kerja. Tidak ada pendidikan, tidak ada kemajuan hidup," sebut Juma.

Juma menyebut mereka tidak bisa lagi kembali ke negara asal. Dia meminta agar mereka bisa dipindahkan ke negara ketiga.

"Kami nggak bisa balik ke negara kami, karena sekarang di bawah rezim Taliban. Mereka sangat bahaya. Sekarang permintaan kami kepada PBB, Indonesia dan negara-negara yang mau menerima pengungsi, tolong merelokasi kami ke negara ketiga," kata Juma.

Juma meminta aspirasinya ditindaklanjuti pihak-pihak terkait. Ia juga menyebut ada empat negara yang bisa menampung mereka yakni Amerika, Kanada, New Zealand dan Australia.

"Tolong sekarang tindakan, jangan besok jangan tahun depan," katanya. (*)


Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru