Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 29 Juni 2025

3 Pekan Pasca Banjir, Air Tetap Bertahan Tanaman Padi Membusuk

Redaksi - Kamis, 18 November 2021 11:18 WIB
386 view
3 Pekan Pasca Banjir, Air Tetap Bertahan Tanaman Padi Membusuk
(Foto.SIB/Lisbon Situmorang)
TERENDAM : Tampak tanaman padi yang sebelumnya sudah ditanam tidak nampak lagi karena terendam (kiri), dan Kepala Desa Pagarjati, Erlianto ketika dikonfirmasi, Kamis (18/11/2021) di Lubukpakam. 
Lubukpakam (harianSIB.com)
Sekira 3 pekan pasca banjir melanda Lubukpakam sekitarnya, seluas 4 hektar tanaman padi terendam air dan akhirnya membusuk serta gagal tumbuh, di tepi Jalinsum Dusun V Desa Pagarjati Kecamatan Lubukpakam Kabupaten Deliserdang, persis di seberang kantor Kepala Desa Pagarjati.

Tanaman padi yang sebelumnya sudah ditanam, tidak nampak lagi karena sudah membusuk setelah direndam air. Bahkan benteng sawah dari areal pertanian itupun, tidak nampak lagi karena tingginya air.

Informasi dihimpun Jurnalis Koran SIB Lisbon Situmorang, Kamis (18/11/2021), sekira 2 pekan setelah turun tanam, hujan deras sekira 2 hari berturut-turut mengguyur daerah Lubukpakam sekitarnya, mengakibatkan puluhan hektar lahan pertanian tanaman padi di daerah itu terkena musibah banjir.

Kepala Dusun V Desa Pagarjati, Rikson Siagian (52) mengatakan, sudah 3 pekan setelah terkena banjir, air hanya surut sedikit sedangkan tanaman padi tetap terendam air. Air itu tetap bertahan diduga karena saluran pembuangan air (drainase) ke arah hilir tersumbat.

Menurutnya, lahan pertanian itu sebelumnya merupakan lahan unggulan untuk tanaman padi, karena sirkulasi irigasi air cukup tertata. Namun saat ini, kalau hujan turun, air tetap bertahan karena saluran drainase tidak terurus (tersumbat).

Kepala Desa Pagarjati, Erlianto ketika dikonfirmasi, Kamis (18/11/2021) mengatakan, bertahannya air di lahan pertanian itu, karena drainase yang berada di Gang Buntu Desa Sekip Kecamatan Lubukpakam, tersumbat. Drainase itu tidak dapat menampung air dari hulu.

Disebutkan, pada saluran drainase itu, ada sejenis pintu klep yang sudah berkarat sehingga tidak bisa dibuka lagi. Selain itu, sedimen yang tertahan di sepanjang saluran air itu sudah banyak, sehingga air tidak dapat mengalir.

Menjawab wartawan, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan permohonan ke Pemkab Deliserdang, agar sedimen yang ada pada saluran itu dibersihkan (diangkat) dan rehabiltasi terhadap drainase itu, dapat dilaksanakan (dianggarkan). (*).

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru