Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 12 Agustus 2025

Pengurus Marga Aruan Jenguk Novita, Korban Tabrakan Maut di Sekip

Redaksi - Senin, 13 Desember 2021 17:12 WIB
1.160 view
Pengurus Marga Aruan Jenguk Novita, Korban Tabrakan Maut di Sekip
Foto: Doc. Tagor-PPORA
BEZUK NOVITA. Perwakilan pengurus Punguan Pomparan Ompu Raja Auan (PPORA) Indonesia bersama pengurus PPORA Sumut-Medan, Jumat (10/12) lalu membezuk Novita Elisabeth Aruan, yang terbaring usai perawatan dan operasi akibat tabrakan maut Ke
Medan (SIB)
Sejumlah pengurus rumpun marga Aruan (punguan) Pomparan Ompu Raja Aruan (PPORA) Indonesia, menjenguk Novita Elisabeth Aruan (22 tahun), salah satu korban luka dan cedera serius akibat tabrakan maut Kereta Api Sri Lelawangsa dengan mobil angkutan umum dalam kota (Angkot)-123 di lintasan rel kereta jalan Sekip Medan, Sabtu (5/12) pekan lalu.

Pengurus PPORA Sumut-Medan Captain Tagor Aruan, menyebutkan, kunjungan pertama untuk bezuk-jenguk Novita Aruan langsung dilakukan pada hari itu juga, Sabtu malam (5/12) begitu mendengar kabar dan mengetahui keberadaannya yang sudah dibawa dengan cepat oleh petugas polisi dan ambulans ke Rumah Sakit Royal Prima Jalan Ayahanda Medan.

"Sejak Sabtu hari musibah, hingga Sabtu ini (11/12), pengurus dan anggota PPORA datang menjenguk Novita Aruan. Kami terpaksa datang bergantian dengan jumlah terbatas sesuai aturan Rumah Sakit dan Prokes Covid. Saya kira hal ini berlaku juga pada keluarga yang bezuk saudara atau keluarganya yang sama-sama korban tabrakan maut itu," ujar Tagor Aruan kepada SIB di Medan, Sabtu senja (11/12).

Secara khusus, dengan penuh simpati, Tagor mengungkapkan beberapa pengurus PPORA dari Jakarta juga datang menjenguk, seperti Erson Aruan SE, Robert Aruan, Maringan Aruan dan Ir Gotliep Aruan. Kedatangan dan kunjungan langsung dari Jakarta atas instruksi dan koordinasi Ketua Umum PPORA se-Indonesia Drs Herbert Aruan MM AK CA dan Sekjen Marihot Aruan. Pengurus PPORA Sumut-Medan yang datang adalah Ir Egbert Pakpahan MSc, Ir Maruhum Lubis dan AKBP Daulat Aruan.

"Selain menjalankan amanah dan kewajiban sosial rumpun marga (punguan PPORA), kunjungan dan bezuk ini juga untuk melihat langsung kondisi dan perkembangan pasien (Novita Aruan) yang mengalami cedera pada beberapa bagian tubuh sehingga harus dioperasi," ujar Tagor yang juga Ketua Umum Komite Independen Batak (KIB) Pusat.

Usai berbincang dengan ibu Novita boru Sihite dan pihak RSU Royal Prima, Tagor Aruan bersama Erson Aruan mengungkapkan total biaya pengobatan hingga operasi Novita mencapai Rp 85 juta. Dari jumlah itu, sebesar Rp 20 juta disebutkan ditanggung pihak Jasa Raharja (asuransi kecelakaan) dan selebihnya ditanggung BPJS. Novita dioperasi pada Senin (6/12) mulai jam 09.00 hingga 18.30 WIB, karena mengalami patah pundak mulai lengan kiri-atas, patah pada paha kanan dan pergelangan tangan kanan. Cedera lainnya adalah patahnya dua gigi depan bawah dan luka-luka di sekujur tubuh dan wajah.

"Pelayanan di RS itu (Royal Prima) cukup baik dan cekatan, tapi keluarga sempat mempertanyakan kenapa pasien disuruh pulang pada Jumat (10/12) padahal kondisinya pasca operasi masih tampak sangat lemah. Bahkan, keluarga diharuskan membayar sendiri biaya mobil ambulans yang mengantar Novita pulang ke rumah di Jalan Kuali Nomor 3 Medan," ujar mereka, sembari menambahkan orang tua atau ayah Novita sudah lama meninggal. (A5/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru