Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 06 Juli 2025

Pipa Gip UPT Air Minum Dinas Tarukim Sergai Rusak Diduga Akibat Pembangunan Turap

* 1.400 KK Krisis Air Bersih
Redaksi - Selasa, 21 Desember 2021 17:40 WIB
347 view
Pipa Gip UPT Air Minum Dinas Tarukim Sergai Rusak Diduga Akibat Pembangunan Turap
(Foto SIB/Bonny Sembiring)
PATAH : Inilah kondisi pipa gip milik UPT Air Minum Dinas Tarukim Sergai yang patah dan bergeser akibat proyek pembangunan turap yang dilakukan CV Datuk Raja Dewa dengan nilai kontrak Rp 8 miliar lebih, di Jalan Simpang Belidaan-Dolokm
Sergai (SIB)
Proyek pembangunan turap/talud/bronjong yang dikerjakan CV Datuk Raja Dewa di ruas Jalan Provinsi Simpang Belidaan-Dolokmasihul, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) diduga mengakibatkan kerusakan pada pipa gip milik UPT Air Minum Dinas Tarukim Pemkab Sergai.

Pipa tersebut tampak bergeser dan patah, membuat 1.400 kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan Desa Belidaan sekitarnya mengalami krisis air bersih.

Kepala Bidang (Kabid) Kawasan Permukiman, Teguh Pane saat diwawancarai SIB, Senin (20/12) menyatakan, pipa gip berukuran 8 inci itu patah dan bergeser diduga akibat pembangunan turap dari Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Pemprov Sumut yang dikerjakan CV Datuk Raja Dewa dengan konsultan CV Rancang Bangun Consultant.

Menurut Teguh, kondisi tersebut telah berlangsung 5 hari. Bahkan, pihak proyek disebut-sebut enggan melakukan perbaikan secara tepat, sehingga air bersih tidak mengalir ke 1.400 rumah warga penerima manfaat dari UPT Air Minum Dinas Tarukim.

Atas persoalan itu, Teguh mengaku khawatir masyarakat setempat akan semakin marah dan resah apabila pipa tersebut tidak sesegera mungkin diperbaiki.

"Saat ini masyarakat sudah lima hari krisis air bersih. Kita khawatir, masyarakat sekitar bisa saja mengeluh dan marah-marah. Saya berharap, pihak CV Datuk Raja Dewa bisa segera memerbaiki kerusakan dimaksud, apalagi surat permohonan perbaikan sudah kita layangkan jugs ke Dinas BMBK Pemprov Sumut," harapnya.

Terpisah, salah seorang warga pengguna air bersih yang tidak ingin namanya ditulis mengungkapkan bahwa sudah lima hari ini dirinya bersama ribuan masyarakat lainnya mengalami krisis air dikarenakan pipa induk rusak dan patah akibat proyek pembangunan turap, talud dan bronjong pada ruas jalan Provinsi Simpang Belidaan-Dolokmasihul, Kabupaten Sergai, dengan nilai kontrak sebesar Rp 8.350.881.014.

"Kami berharap, pihak perusahaan (CV Datuk Raja Dewa) secepatnya memerbaiki pipa induk itu supaya kami tidak mengalami krisis air bersih. Kemudian, kami juga meminta kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi agar menegur pelaksana proyek tersebut dikarenakan hingga saat ini diduga tidak punya niat untuk memerbaiki pipa yang rusak itu," bebernya. (C4/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru