Asahan (SIB)
Warga yang berdomisili di Desa Orika menuju Desa Manis, Kecamatan Pulaurakyat, Kabupaten Asahan mengeluhkan jalan provinsi yang menghubungkan Asahan-Tobasa sepanjang dua kilometer semakin rusak parah.
Pengendara roda dua Rahmat (35), Jones (40), Dewi (25), Pasaribu (50) kepada wartawan, Selasa (21/12) mengatakan, jalan tersebut sudah lama rusak parah. Siapa pun yang melintas di jalan provinsi tersebut pasti mengeluhkan kondisi aspal yang terkelupas dari badan jalan. Jika hujan, badan jalan seperti kubangan kerbau. Saat kemarau abu berterbangan. Kondisi tersebut, membuat lambatnya pergerakan kendaraan yang melintas terlebih lagi jenis mobil dan truk.
"Kita sudah jenuh melihat kondisi jalan yang terus menerus mengalami kerusakan. Sampai sekarang tidak ada upaya perbaikan dari dinas terkait. Sehingga warga yang tinggal di sekitar jalan itu menutup badan jalan yang berlubang dengan pecahan batu bata dan padas, agar permukaan jalan rata dan bisa dilalui. Kita mengeluhkan tidak ada perhatian Pemprov Sumut untuk memperbaikinya," keluh mereka.
Menurut warga, Aseng (38) dan Ajo(40), kondisi jalan ini sudah lama rusak parah, hampir lebih dari 4 tahun tidak juga bisa teratasi dengan baik. Perbaikan jalan hanya dilakukan paling tambal sulam yang permukaan aspalnya bergelombang. Begitu ada perbaikan di ruas jalan tertentu, jalan yang sebelum diaspal mulus sudah rusak kembali.
Padahal jalan provinsi ini merupakan jalur penghubung dari Kabupaten Tobasa ke Asahan. Yang selanjutnya menghubungkan ke jalan lintas nasional Medan-Rantauprapat. Parahnya lagi, hampir setiap hari warga menyiram air, agar abu tidak berterbangan dan masuk ke bangunan jualan yang ada disepanjang jalan tersebut," katanya.
Ditambahkan, saat ini masyarakat di jalan lintas penghubung antara kabupaten itu mengharapkan adanya perhatian Pemprov Sumut. Untuk secepatnya memperbaiki jalan yang rusak tersebut, agar masyarakat yang melintas tidak was-was dalam mengeluarkan hasil buminya.
Kadis Bina Marga dan Kontruksi Provinsi Sumut Bambang Pardede dikonfirmasi via WhatsApp terkirim tapi tidak membalas sampai berita ini dikirim ke redaksi. (E8/f)