Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 02 Juni 2025

Mensos Kunjungi Korban Banjir Bandang di Palas Sekaligus Serahkan Bantuan

Redaksi - Rabu, 05 Januari 2022 19:45 WIB
389 view
Mensos Kunjungi Korban Banjir Bandang di Palas Sekaligus Serahkan Bantuan
(Foto: Dok/Humas Kemensos)
MENGECEK: Menteri Sosial RI Tri Rismaharini tampak mengecek bantuan logistik untuk dipergunakan korban banjir bandang saat mengunjungi lokasi bencana di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Batang Lubu Sutam, Padanglawas, Sumut, Senin (3/1) mala
Padanglawas (SIB)
Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini mengunjungi korban bencana banjir bandang di kawasan Kecamatan Batang Lubu Sutam, Kabupaten Padanglawas (Palas), Senin (3/1) malam.

Risma mendatangi posko pengungsian di Desa Tanjung Baru guna melihat operasional dapur umum dan bantuan logistik yang akan diserahkan ke warga. Tampak Mensos membuka bungkusan goni besar berisi berbagai bantuan. Membagikan bantuan makanan kepada anak-anak yang sudah berbaris rapi menunggu kedatangannya.

Ia juga melihat langsung kondisi sejumlah rumah warga yang rusak akibat luapan Sungai Sutam itu. Meski banjir telah surut, tapi sisa material banjir masih bergelimpangan di rumah warga. Dengan senyum dan keramahan, ia justru mempersilakan masyarakat setempat untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat.

“Hayo mau nanya apa,” kata Risma di Kantor Desa Tanjung Baru, Kecamatan Batang Lubu Sutam, Kabupaten Padanglawas. Sejumlah warga terdampak meminta kepada Risma agar ada bantuan perbaikan rumah. Total terdapat ratusan rumah yang rusak karena dihantam banjir bandang saat malam pergantian tahun itu.

Risma mengatakan telah mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk segera mengkaji permintaan warga tersebut. Ia ingin Pemda berkonsultasi dengan para akademisi untuk menentukan apakah masih layak membangun rumah di bekas area terdampak banjir bandang itu. “Karena kalau dibangun ulang rumahnya, lalu tiba-tiba ada masalah lagi, malah bahaya.

Apalagi sampai menimbulkan korban,” katanya, seperti dilansir dari harianSIB.com, Selasa (4/1).

Ia mengaku tak ingin warga Batang Labu Sutam bernasib serupa dengan warga di daerah lain yang terdampak bencana longsor seperti tahun lalu. Setelah warga daerah itu membangun ulang rumah di lokasi yang sama, longsor ternyata kembali terjadi sehingga semuanya kembali hancur.

Karena itu, uji kelayakan pembangunan ulang perlu dilakukan terlebih dahulu terhadap area terdampak banjir bandang di Batang Labu Sutam. “Apakah nanti direlokasi atau apa, dilihat nanti kelayakannya. Keputusan apakah perlu atau tidak soal relokasi tidak bisa sekarang,” ujarnya.

Ia meminta hal tersebut dibahas pula dengan kajian mendalam oleh bupati dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Dikesempatan itu secara secara simbolis, ia menyerahkan beberapa jenis bantuan logistik. Secara keseluruhan bantuan Kemensos berupa 700 lembar matras, 720 paket makanan siap saji, 100 unit kasur.

Delapan unit tenda serba guna keluarga, 100 paket popok bayi, dan 100 paket pembalut wanita. Kemudian juga 40 paket kid ware, 60 food ware, 10 paket perlengkapan dapur keluarga, 150 paket makanan anak, satu unit tenda merah putih, 10 unit penjernih air. Total nilai bantuan logistik sebesar Rp782.237.253.

Bantuan buffer stock logistik dari Kemensos dikirimkan pada Sabtu, 1 Januari 2022 dari Gudang Provinsi Sumut via Darat, Gudang Regional Pusat Bekasi via Udara, Gudang Balai Padang via Darat. Per 3 Januari sebagian bantuan sudah sampai lokasi bencana dan sisanya masih dalam perjalanan menuju lokasi bencana.

Selain itu, Kemensos melalui Dinas Sosial Padanglawas melakukan asesmen terhadap korban terdampak bencana dan dilanjutkan mendirikan tiga dapur umum di yaitu Desa Tanjung Baru, Manggis, dan Tamiang yang dikelola Tagana Padanglawas.

Seperti diketahui, banjir bandang terjadi akibat luapan Sungai Sutam, Kecamatan Batang Labu Sutam pada Jumat (31/12) malam. Akhir tahun 2021, wilayah Kabupaten Padanglawas diterjang banjir bandang yang merendam 15 desa. Bencana mengakibatkan 79 unit rumah rusak berat.

Kemudian, 51 unit rusak sedang, 56 unit rusak ringan, 12 unit rumah hanyut, dan 1 sekolah rusak berat (Pesantren Nizoumul Hikmah). Bencana mengakibatkan 100 jiwa mengungsi di SD 1 Tanjung Baru dan 200 jiwa mengungsi di Pesantren Babul Hasannah, sehingga total pengungsi berjumlah 300 jiwa. (SS6/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru