Sidamanik (SIB)
Program vaksinasi anak usia 6-12 tahun yang saat ini sedang berlangsung di sekolah-sekolah, membuat para orang tua siswa SD Bahbiak awalnya sempat menolak untuk divaksin, karena dianggap berbahaya. Namun setelah Bidan Desa Bahbiak Norma Manik AmKeb meyakinkan para orang tua dengan memberikan pemahaman, akhirnya orang tua setuju dan mau anaknya untuk divaksin.
Hal tersebut disampaikannya saat mensosialisasikan vaksinasi anak usia 6-12 tahun di SD Bahbiak yang dihadiri langsung kepala sekolah, guru-guru dan juga para orang tua siswa.
Pada kesempatan itu, Norma mengatakan bahwa vaksinasi untuk anak ini sama sekali tidak ada masalah untuk kesehatan. Bahkan, vaksinasi ini dapat menambah kekebalan tubuh anak terhadap virus corona, katanya.
Sementara Ibu Ika salah satu orang tua siswa pada saat acara sosialisasi vaksinasi bertanya apakah vaksin itu berbahaya terhadap kesehatan anak dan bagaimana efek sampingnya setelah divaksin?
Kemudian, apakah siswa yang belum genap 6 tahun itu divaksin juga atau tidak? tanya Ibu Ika.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Norma mengaku memang kalau untuk efek samping pasti ada. Nantinya setelah divaksin mungkin si anak akan demam. Tetapi orangtua diharapkan tidak panik karena itu merupakan efek interaksi obat dengan tubuh anak. Dan apabila si anak demam orang tua dapat memberikan sejenis obat antipiretik seperti Parasetamol dan minum air putih yang banyak.
Sementara untuk saat ini, siswa yang divaksin hanya yang berusia 6-12 tahun. "Kalau masih berusia belum genap 6 tahun, itu tidak akan kita vaksin, karena kita menunggu sampai si anak cukup umur. Kendati demikian, pihak sekolah harus tetap mendata sampai genap 6 tahun dan segera dilaporkan agar bisa divaksin," ungkapnya.
Mendengar penjelasan Bidan Desa, akhirnya seluruh orang tua setuju dan sangat antusias menunggu jadwal vaksinasi anak dengan menandatangani surat pernyataan, agar anaknya siap untuk divaksin. (D10/c)