Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 08 Juli 2025

Peradi Gelar Natal 2021 Bersama Anak Yatim Piatu dan Terlantar

Redaksi - Kamis, 20 Januari 2022 20:32 WIB
642 view
Peradi Gelar Natal 2021 Bersama Anak Yatim Piatu dan Terlantar
(Foto: harianSIB.com/Victor Ambarita)
Ketum DPN Peradi Prof Dr Otto Hasibuan (tengah) didampingi istri dan Ketua Panitia Renatha Sihombing berfoto bersama dengan Srikandi Peradi yang ikut memeriahkan Natal Peradi 2021 di Grand Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu malam (19/1/20
Jakarta (harianSIB.com)
Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) menggelar perayaan Natal 2021 bersama anak yatim piatu dan terlantar dari Panti Asuhan Kristen “Karena Doa” di Puri Agung Ballroom, Grand Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu Malam (19/1/2022)

Keseluruhan acara Natal dibungkus dengan tema, “Cinta kasih Kristus yang menggerakkan persaudaraan” (1 Petrus 1:22) dan sub tema: “Merajut cinta kasih Kristus yang menggerakkan persaudaraan sesama penegak hukum dan masyarakat,”

Dalam khotbahnya, Pendeta Mangatur Manurung menegaskan, Peradi harus hadir merangkul semua orang, terlebih lagi orang-orang yang awam terhadap hukum. "Mari kita terus merajut cinta kasih Kristus yang menggerakkan persaudaraan sesama penegak hukum dan masyarakat agar organisasi ini menjadi Peradi yang kuat dan penuh cinta,” katanya.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Peradi, Prof Dr Otto Hasibuan, SH, MCL, MM, dalam sambutannya, mengutarakan Peradi adalah organisasi yang paling toleran dan kuat dalam persaudaraan.

“Tidak ada persoalan ras dan agama di Peradi. Kita sangat toleransi satu sama lain. Bahkan beberapa kali perayaan Natal Peradi, ketua panitianya bukan seorang Kristen. Demikian halnya ketika ada acara halal bihalal, orang Kristen yang menjadi ketua panitia. Dan Natal kali ini pun kita menghadirkan koor Srikandi Peradi. Disini sangat terlihat sekali betapa toleransinya Peradi. Dan itu yang akan terus diperjuangkan Peradi,” tegas dia.

Otto juga menguraikan tantangan para advokat ke depan yakni bagaimana membangun kepercayaan satu sama lain, kehidupan individualistis dan kompetisi yang tidak fair serta rasa persaudaraan yang menipis.

Ia juga tidak menafikan adanya kompetisi di antara sesama advokat. “Kompetisi dalam dunia advokat itu hendaknya bukan bertujuan merusak orang lain. Namun kompetisi itu mestinya meningkatkan kualitas dan kompetensi kita sebagai advokat. Itulah kompetisi yang fair,” katanya.

“Pun, banyaknya uang bukan ukuran suksesnya seorang advokat. Ukuran sukses seorang advokat adalah bagaimana memberikan yang terbaik dalam pelayanan hukumnya,” tandas Otto.

Sementara Ketua Panitia, Renatha Sihombing, SH, menuturkan kekaguman dan keterharuannya atas keterlibatan Koor Srikandi Peradi untuk mengisi acara Natal Peradi.

“Saya tidak bisa berkata apa-apa. Saya kagum dan terharu melihat Srikandi Peradi yang begitu antusias ketika berlatih untuk mengisi acara Natal Peradi. Itu semua bukan karena kehebatan kami tapi datang dari hati yang tulus sesama advokat.

Biarlah rajutan tali kasih ini semakin memperkuat jalinan persaudaran sesama advokat,” pungkasnya.(*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru