Batangtoru Tapsel (SIB)
Guna mengidentifikasi dan memastikan keberadaan fauna pada lahan yang akan dibuka untuk kepentingan operasional tambang khususnya di hutan Batangtoru, maka PT Agincourt Resources (PT AR) pengelola Tambang Emas Martabe menggelar pelatihan inspeksi fauna baru-baru ini.
Pelatihan yang diikuti belasan karyawan PT AR digelar di lokasi Tambang Emas Martabe selama dua hari, melibatkan ahli ekologi dari Universitas Sumatera Utara (USU), Onrizal, SHut MSi PhD sebagai fasilitator. Onrizal membawakan materi bagaimana mengidentifikasi dan memastikan agar hewan-hewan tidak terganggu saat operasi di wilayah yang akan dibuka.
“Pelatihan ini akan memberikan bekal yang baik buat rekan-rekan di Tambang Emas Martabe agar lebih terampil dan handal dalam memastikan jenis fauna, sehingga pengelolaan keanekaragaman hayati di Martabe bisa menjadi lebih baik lagi,†ujar Onrizal.
General Manager Operations PT AR Rahmat Lubis mengatakan, kegiatan training inspeksi fauna sangat penting dalam kegiatan penambangan yang berkelanjutan. "Ini adalah upaya untuk melestarikan dan melindungi keberadaan fauna terutama jenis fauna dilindungi," ujarnya.
Senior Manager Corporate Communications PT AR, Katarina Siburian Hardono menambahkan target utama kebijakan PT AR terkait perlindungan terhadap keaneka-ragaman hayati adalah ekosistem yang berada di dekat wilayah kerja Tambang Emas Martabe, meskipun wilayah kerja PT AR di luar kawasan yang dilindungi, tapi dekat dengan kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi. PT AR menyadari kegiatan operasi yang dilakukan berpotensi mempengaruhi keberlangsungan hidup fauna maupun flora yang ada di sekitarnya.
"Untuk itu, PT AR berkomitmen meminimalkan dampak dari kegiatan operasinya dengan melakukan upaya pencegahan, minimalisasi dan mitigasi risiko terhadap keanekaragaman hayati sepanjang siklus bisnis perusahaan, tanggung jawab terhadap tata guna lahan serta merencanakan dan memodifikasi desain, konstruksi dan praktik operasi untuk melindungi spesies fauna dan flora tertentu yang endemik atau dilindungi," ujar Katarina. (F-1/d)