Medan (SIB)
Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting menyesalkan terjadinya penyuntikan vaksin kosong terhadap siswa SD Wahidin di Kecamatan Medan Labuhan oleh oknum tenaga kesehatan (Nakes) berinisial G di saat semua pihak sedang giat-giatnya memerangi virus Covid-19.
"Peristiwa tersebut tidak boleh terulang kembali di daerah ini, karena perbuatan oknum nakes yang disebut-sebut berinisial G tersebut nyata-nyata telah membahayakan kesehatan siswa SD serta mencederai tugas dan tanggungjawabnya sebagai garda terdepan melindungi masyarakat dari Covid-19," ujar Baskami Ginting kepada wartawan, Sabtu (22/1) di Medan.
Politisi PDI Perjuangan Sumut ini mengaku heran, di saat semua pihak berupaya "memerangi" penyebaran Covid-19, justru ada oknum nakes membuat ulah dengan melanggar kode etik kesehatan yang tentunya menimbulkan kegelisahan di masyarakat.
Berkaitan dengan itu, Baskami meminta Dinas Kesehatan Sumit dan Medan untuk melakukan tindakan terhadap oknum nakes tersebut sesuai aturan yang telah ditetapkan, agar ke depan peristiwa serupa tidak terulang lagi terhadap masyarakat.
"Kita minta kepada seluruh instansi terkait agar terus mengawasi secara ketat setiap pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di masyarakat, jangan hanya mengejar target capaian vaksinasi, tapi lalai dalam pengawasan, sehingga terjadi penyuntikan vaksin kosong," tambahnya.
Politisi senior PDI Perjuangan Sumut itu juga tetap mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melaporkan kepada Dinas Kesehatan Sumut maupun Medan serta Satgas Covid-19 Sumut, jika ada kejadian yang mencurigakan dalam kegiatan vaksinasi.
"Mari kita bantu pemerintah dalam proses vaksinasi ini. Juga peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengawasi dan mengingatkan. Bagaimanapun, kita harus bahu-membahu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Baskami juga mengapresiasi gerak cepat Polda Sumut yang telah memeriksa dokter G dan petugas aplus inisial W, setelah oknum nakes tersebut menyuntikkan vaksin kosong terhadap siswi SD yang akhirnya viral di Medsos.
"Kita berharap kepada Polda Sumut untuk terus mendalami rekaman video tersebut serta mengusut siapa saja oknum yang terlibat, karena tindakan nakes tersebut sangat membahayakan kesehatan si anak," tegas Baskami. (A4/f)