Medan (SIB)
Pasca sukses penyelenggaraan forum bisnis dan bursa ekspo rempah Indonesia atau Indonesian Spices Forum and Business Expo (ISFBE) yang dirangkai dengan Hari Rempah Nasional (HRN)di Parapat Kabupaten Simalungun pada 10-12 Desember lalu, Kamar Dagang dan Industri Provinsi Sumatera Utara (Kadinsu) dan Dewan Rempah Indonesia (DRI) Sumut menyatakan apresiasi kepada Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Serdangbedagai.
"Kami di Kadinsu dan DRI Sumut yang masuk dalam barisan panitia ISBFE di Parapat, merasa surprise atas kehadiran LMP Sergai yang secara spontan dan swadaya berpartisipasi memonitor dan mengawal kunjungan Wapres RI KH Ma'ruf Amin selama berada di Parapat," ujar Khairul Mahalli, Ketua Umum Kadinsu, kepada pers di Medan, Sabtu (21/1).
Bersama rekannya Wakil Ketua-I Association of Indonesia Travel Agency (ASITA) Sumut) Clement HJ Gultom, yang juga pengurus Kadinsu, Khairul mengaku sempat tertanya-tanya atas kehadiran LMP Serdang-bedagai yang muncul di acara ISBFE di Simalungun (Parapat), bukannya LMP dari daerah terdekat atau sekitarnya. Belakangan diketahui, pengurus atau Ketua LMP Kabupaten Sergai adalah salah satu unsur pimpinan atau wakil ketua di Kadin Sergai yang selama ini aktif berinteraksi dengan Kadin Provinsi Sumut.
"Kehadiran LMP di forum bisnis atau bursa ekonomi, menjadi dorongan dan motivasi peranan masyarakat untuk mengawal kelancaran dan kenyamanan berbagai kegiatan non-politik, sehingga menjadi wujud kemitraan bagi aparat dalam menjaga keamanan. Kami merasa surprise dan apresiasi karena LMP Sergai ternyata sudah siap siaga di Hotel Niagara sebelum acara dimulai sampai Wapres RI Ma'ruf Amin pamit dari acara," ujar mereka.
Terpisah, Ketua LMP Kabupaten Sergai, M Gun Prayogo, menyatakan kehadiran LMP Sergai di ISBFE Parapat pada 1-12 Desember lalu, hanya sebagian dari kegiatan partisipasi yang digalakkan sebagai wujud visi misi LMP yang terbuka pada semua kegiatan publik, tidak terbatas hanya di lingkungan daerah Sergai saja. Terlebih, sejumlah peserta ISBFE di Parapat itu adalah kalangan UMKM dari daerah Sergai, maupun dari sejumlah daerah lain di Sumut.
"Selain menjernihkan image publik yang selama ini menilai Ormas-ormas cenderung di kegiatan politik, juga untuk mendorong para personal Ormas di LMP bisa berperan bahkan termotivasi di bidang wiraswasta dan kewirausahaan.
Makanya kami sempat heran, kok PPHRI yang dipublisir sebagai pihak yang berpartisipasi dalam even ISBFE itu.
Partisipasinya apa? Kami tak lihat sejak awal. Kalau dibilang dalam hal pengadaan atau pengaturan kamar hotel, justru banyak peserta, termasuk panitia yang tak dapat kamar selama acara. Padahal, bayar resmi-normal kok," ujar Prayogo didampingi rekannya M Rasli kepada SIB.
Di lain pihak, ketika akan dikonfirmasi kepada pengurus Persatuan Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PPHRI) Sumut, Lindung Pandiangan, salah satu pengurus inti dan deklatrator PPHRI, menolak untuk dikonfirmasi. Dua rekannya yang diarahkan untuk beri keterangan kepada pers, juga tak ada kabar dan tanggapan.
"Kami lagi rapat, nanti saya hubungi selesai rapat," ujar Lindung via WA namun tak ada kabar hingga berita ini dibuat. (A5/d)