Gunungsitoli (SIB)
Kapal Motor (KM) Wira Nauli, armada penyeberangan Gunungsitoli-Sibolga diresmikan di pelabuhan angin Gunungsitoli, Jumat (28/1).
Kapal diresmikan Menkum HAM, Yasonna Hamonangan Laoly dihadiri Anggota DPR RI Marinus Gea, Anggota DPRDSU Penyabar Nakhe, Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua, Bupati Nias Yaatulo Gulo, Bupati Nisel Hilarius Duha, Wakil Wali Kota Sowa'a Laoly, Kesyahbandaran (KSOP) Gunungsitoli Merdi Loi, Ketua DPRD Gunungsitoli Yanto, Manager Cabang PT Wira Jaya Lovitama Lines (WJL), Atrisyani Harefa dan Uspida 5 kabupaten kota di Pulau Nias.
Yasonna dalam sambutannya mengatakan, keberadaan KM Wira Nauli yang merupakan milik PT WJL sangat menolong masyarakat pulau Nias. Beroperasinya kapal yang berkapasitas besar dari yang lain akan menekan disparitas harga kebutuhan di Nias. Sebab, arus barang semakin lancar dari daratan Sumatera.
Menteri berharap adanya layanan yang konsisten demi kemajuan Pulau Nias. Yasonna juga menekankan masyarakat yang akan bepergian dan tinggal di pulau, perlu semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan di tengah wabah Covid-19 jenis Omicron saat ini.
Sementara Kepala KSOP, Merdi Loi menyambuat baik penambahan armada WJL. Dia mengatakan layanan armada yang semakin baik akan menjamin kenyamanan arus pelayaran Nias-Sibolga.
Wali Kota Lakhomizaro juga menyampaikan apresiasi atas peresmian kapal baru. Armada ini dapat merangsang kehadiran investor di Pulau Nias dalam mengembangkan potensi daerah, sehingga ia meminta semua pihak selalu menyebarkan informasi positif, sehingga pemodal tidak takut ke Nias.
Komisaris PT WJL, Sugianto, dalam kesempatan itu menerangkan spesifikasi armada. KM Wira Nauli merupakan kapal paling canggih diantara armada mereka yang melayari Nias. KM Wira Nauli memiliki panjang 92 meter dan lebar 17,60 meter dengan kapasitas angkut 400 orang dan 467 line meter kendaraan.
Kapal dilengkapi dengan ruang klinik, kantin, ruang ibu menyusui, kamar tidur dan bangku penumpang yang dilengkapi AC.
Jika kapal lain menempuh pelayaran Nias-Sibolga mencapai 10 hingga 11 jam, KM Wira Nauli cukup 7 jam perjalanan.
"Armada ini bukan hanya sarana transportasi, namun penyambung lintas darat penopang kebutuhan 5 daerah di Nias dalam berbagai keperluan," jelas Sugianto. (A19/a)