Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 10 Agustus 2025
70 Persen Penduduk Kabupaten Simalungun Bekerja di Sektor Pertanian

Bupati Simalungun: Berantas Mafia Pupuk

Redaksi - Kamis, 17 Februari 2022 16:38 WIB
500 view
Bupati Simalungun: Berantas Mafia Pupuk
Foto: harianSIB.com/Jheslin M Girsang
TEMU PERS: Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga (kiri) didampingi Wakil Bupati Zonny Waldi memberikan keterangan pers terkait kelangkaan pupuk, Rabu (16/2), di Pamatangraya. 
Simalungun (SIB)
Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga mengajak pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simalungun berpartisipasi aktif memberantas mafia pupuk dengan cara mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi, agar tidak terjadi penyelewengan.

"Kami akan memberantas mafia-mafia yang menggerogoti pupuk bersubsidi. Jangan ada mempermainkan pupuk bersubsidi," tegas Radiapoh di Pamatangraya, Rabu (16/2), seperti dilansir dari harianSIB.com.

Pernyataan tersebut ia sampaikan seusai melantik pejabat administrator, pengawas dan fungsional tenaga kesehatan Kepala UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat.

Ikut hadir pada pelantikan itu, Wakil Bupati Simalungun Zonny Waldi, Ketua DPRD Simalungun Timbul Jaya Sibarani, Dandim 0207/SML Kolonel INf Roly Sohuoka, Wakapolres Simalungun Kompol Efianto dan sejumlah undangan lainnya.

Menurut Radiapoh, 70 persen penduduk Kabupaten Simalungun bekerja pada sektor pertanian, sehingga kebutuhan pupuk sangat urgen untuk dipenuhi.

Namun, persoalan yang terjadi belakangan ini, ketersediaan pupuk langka bahkan mahal. Hal ini yang mendasari kebijakan bupati menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian melakukan pemantauan.

"Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama. Ke depan, kita berdayakan tim work untuk memantau harga pupuk di setiap distributor atau di tiap kios," urainya.

Mempermainkan harga pupuk berpotensi mengganggu kehidupan masyarakat, karena dampak dari kelangkaan pupuk sangat besar. Masyarakat juga perlu terlibat mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi. (SS15/d)

Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru