Medan (harianSIB.com)
Sekretaris FP Demokrat DPRD Sumut Tangkas Manimpan Lumbantobing mengapresiasi kinerja Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang (SDA CKTR) Sumut yang sudah menuntaskan pekerjaan tiga paket proyek senilai Rp9,1 miliar, di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).
"Ketiga paket proyek yang anggarannya bersumber dari APBD Sumut TA 2021 telah selesai dikerjakan dengan baik, sehingga masyarakat menyampaikan apresiasinya kepada Dinas SDA CKTR Sumut beserta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang peduli terhadap keluhan masyarakat," kata Tangkas kepada jurnalis Koran SIB Firdaus Peranginangin, Senin (28/2/2022), melalui telepon dari Taput.
Adapun ketiga paket proyek yang telah selesai dikerjakan, lanjutnya, proyek penguatan tebing Sungai Aek Sigeaon di Tarutung sepanjang 132 meter dengan pagu anggaran Rp6,2 miliar. Proyek penguatan pasangan batu di Aek Parpangiran, Kecamatan Sipoholon, sepanjang 222 meter sebesar Rp1,3 miliar dan proyek peningkatan jaringan irigasi permukaan di Sidilanitano, Kecamatan Siborongborong, sepanjang 640 meter sebesar Rp1,6 miliar.
Tangkas merasa puas setelah melihat pembangunan ketiga paket proyek yang merupakan hasil Pokir (Pokok Pikiranya) selaku anggota legislatif dapil wilayah Tapanuli, telah selesai dikerjakan Dinas SDA CKTR Sumut.
"Sangat membanggakan, aspirasi masyarakat Taput sudah kita perjuangkan dan kedepannya juga kita tetap komit untuk "menjolok" anggaran dari APBD Sumut untuk kemajuan pembangunan di wilayah Tapanuli," ujarnya sembari menambahkan pihaknya tidak mencampuri siapa rekanan yang menangani proyek tersebut, karena itu kewenangan dinas bersangkutan.
Anggota Komisi B ini juga mengatakan pihaknya bersama Banggar DPRD Sumut berhasil menyakinkan Dinas SDA, CKTR Sumut untuk mengalokasikan anggaran perbaikan bendungan Sungai Aek Siborgung Kabupaten Taput (Tapanuli Utara) sebesar Rp4,5 miliar di APBD Sumut TA 2022.
"Proyek perbaikan bendungan yang sudah lama jebol ini sedang dalam proses tender. Setelah proyek ini siap nantinya, 500 hektare areal persawahan masyarakat dari tiga desa, yakni Desa Parbubu 1, Parbubu 2 dan Hutapea Banuarea, yang selama ini terlantar sudah bisa difungsikan kembali," ujar Tangkas.
Dijelaskannya, bendungan Sungai Aek Siborgung saat ini kondisinya sudah dipenuhi semak belukar dan tidak dapat difungsikan, karena mengalami kerusakan pondasi saluran sekitar 100 meter, sehingga banyak petani mengalihfungsikan sawahnya menjadi lahan kering dengan hasil yang tidak memuaskan.
Berkaitan dengan itu, Tangkas mengimbau masyarakat di tiga desa yang sudah menelantarkan sawahnya untuk siap-siap mengelolanya kembali. Sebab, tanggul yang selama ini sudah jebol akan diperbaiki untuk meningkatkan swasembada pangan di Kabupaten Taput. (*)
