Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 05 Juli 2025

Belasan Tahun Pasar Tradisional Pangkalan Brandan Semrawut

Redaksi - Sabtu, 05 Maret 2022 17:53 WIB
927 view
Belasan Tahun Pasar Tradisional Pangkalan Brandan Semrawut
(Foto: SIB/Lesman Simamora)
Sampah : Tumpukan sampah di badan jalan hingga menghalangi pengguna jalan, tepatnya di ujung Jalan Wahidin Pangkalan Brandan, Kamis (3/4). 
Pangkalan Brandan (SIB)
Kondisi pasar tradisional Pangkalan Brandan seakan tak pernah luput dari kesemrawutan, kumuh, jorok dan bau busuk yang menyengat hidung, apalagi saat musim hujan.

“Pasar tradisonal itu dalam kondisi jorok tidak terlepas dari keberadaan para pedagang kaki lima menggelar daganganya di badan jalan, termasuk pedagang ikan basah di atas jembatan,” ujar tokoh pemuda di Pangkalan Brandan, Hasrizal SH kepada SIB, Jumat (4/3).

Belasan tahun pasar tradisional ini dalam kondisi becek, jorok dan berbau, kata dia, tapi sejauh ini belum ada tanda-tanda akan dilakukan renovasi bangunan serta penataan para pedagang khususnya pedagang kaki lima.

Padahal, lanjutnya, dua puluh tahun belakangan ini sudah empat orang putra terbaik dari Wilayah Teluk Aru Langkat dan dari Langkat Hulu secara bergantian memimpin Kabupaten Langkat, termasuk Plt Bupati Langkat yang sekarang, H Syah Afandin SH. Dua orang di antaranya merupakan putra Pangkalan Brandan, namun keadaan pasar tradisional itu tetap saja memprihatinkan," ucapnya.

Keadaan di dalam pasar maupun di luar tepatnya di bahu jalan tidak jauh beda joroknya hingga menimbulkan bau busuk, akibat penataan pedagang kaki lima yang tidak teratur.

“Ironisnya, rapat serta kordinasi acap dilakukan, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten, dan dihadiri Plt Bupati Langkat Syah Afandin, namun belum terlihat ada hasil yang lebih baik di lapangan. Baik dari sisi penataan/penempatan para pedagang kaki lima, maupun penanganan sampah,” terang Hasrizal.

Sampah yang menumpuk di bahu jalan dan di bak truk persisnya di samping Kantor UPT Kebersihan pasar tradisional di Jalan Wahidin itu sudah dua hari. "Sudah dua hari sampah tersebut dibiarkan menumpuk di sini, Rabu dan Kamis (2-3/3),” ujar beberapa pedagang yang meminta wartawan tidak menulis nama mereka.

Terpisah, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan Pasar Tradisional Pangkalan Brandan coba ditemui wartawan di kantornya, namun yang bersangkutan tidak berada di tempat.

Sementara salah seorang petugas kebersihan yang ditemui wartawan di sekitar lokasi mengatakan, sampah tidak diangkut karena truk angkutan lagi rusak dan menunggu truk angkutan sampah dari Stabat. (A11/f)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru