Medan (SIB)
Seorang investor dituntut dapat memilih instrumen investasi yang disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing.
Generasi milenial dan Gen Z diharapkan bijak dalam berinvestasi. Maka bagi investor pemula terkhusus generasi milenial dan Gen Z ada lima hal yang harus dihindari.
"Generasi milenial dan Gen Z diingatkan untuk memilih investasi di pasar modal yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pihak-pihak yang memegang peranan dalam mewujudkan transaksi yang teratur, wajar dan efisien," ujar Kepala Kantor BEI (Bursa Efek Indonesia) Wilayah Sumatera Utara, Pintor Nasution mengatakan, Jumat (4/3).
Disebutnya, hindari lima hal yang kerap dilakukan para investor pemula yang tergiur iming-iming dan sekadar ikut-ikutan.
Pertama, stop untuk berpikir tidak perlu meng-upgrade diri, karena sebelum berinvestasi harus benar-benar memahami strategi berinvestasi dan memahami kinerja perusahaan penerbit saham atau surat utang yang instrumennya hendak kita beli. Pelajari teknik Analisa yang dapat digunakan dalam melakukan investasi di pasar modal.
Kedua, stop panik ataupun kalap terhadap fluktuasi harga, karena fluktuasi merupakan sifat dari investasi di pasar modal.
Panik hanya akan membuat kerugian jika kita buru-buru menjual saat harga saham turun, tanpa menganalisa kinerja perusahaan.
Jika tujuan investasi untuk jangka panjang dan kinerja perusahaan baik, maka fluktuasi jangka pendek tidak perlu mempengaruhi emosi pemodal," ujarnya.
Ketiga, stop berinvestasi menggunakan dana utang. Porsi dana investasi harus menggunakan dana dingin yang dipersiapkan khusus untuk alokasi investasi. Artinya dana ini bukan untuk kebutuhan bulanan atau keperluan jangka pendek.
Keempat, stop termakan rekomendasi tanpa melakukan analisa lanjut. Sebaiknya cari banyak sumber analisa dari riset perusahaan efek tentang perusahaan tercatat yang hendak dibeli atau melakukan kajian terhadap kinerja keuangannya sebelum memutuskan untuk membeli saham atau produknya.
Dan kelima, stop FOMO atau Fear of Missing Out karena tidak kita pungkiri banyak investor saat ini yang hanya sekedar mengikuti tren yang sedang ramai ditengah masa pandemi dan perkembangan teknologi yang ditawarkan.
"Siapkan dana masa depan melalui investasi dan jadi investor cerdas," pungkasnya. (A1/d)