Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 03 Juni 2025

Gubernur Launching Penanam Jagung Perdana di Kawasan TNGL Langkat

Redaksi - Sabtu, 19 Maret 2022 17:54 WIB
424 view
Gubernur Launching Penanam Jagung Perdana di Kawasan TNGL Langkat
(Foto: SIB/Lesman Simamora)
Launching : Gubernur Sumut H Edy Rahmayadi saat memberi sambutan dalam kegiatan launching penanaman jagung perdana di lahan TNGL yang lokasinya dekat Desa PIR ADB Kecamatan Besitang, Langkat, Jumat (18/3). 
Besitang (SIB)
Jagung merupakan komoditas pertanian yang ditargetkan untuk ditanam di dalam areal kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) mencapai seribuan hektare yang lokasinya relatif dekat dengan Desa PIR ABD Kecamatan Besitang, Langkat, Jumat (18/3).

Kabupaten Langkat merupakan salah satu daerah sentra pertanian yang lahannya cukup luas untuk dikelola masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani, dan diharapkan dapat menyumbang produksi jagung untuk memenuhi kebutuhan jagung Sumatera Utara.

Gubernur Sumut H Edy Rahmayadi dalam sambutannya, meminta pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) selaku pemilik lahan tanaman jagung agar menyediakan lahannya yang tidak termanfaatkan untuk dikelola masyarakat.

Saat ini, kata dia, Sumut membutuhkan 15 juta ton jagung per tahun. Sementara produksi jagung yang ada di Sumut hanya tersedia di bawah empat juta ton, dan kekurangannya terpaksa didatangkan dari Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penanaman jagung, bibit pohon durian dan pohon jengkol, ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya bagi warga di daerah ini. "Mari kita nikmati hutan ini," ajaknya.

"Cukup luas lahan di kawasan TNGL ini yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat, tapi warganya masih hidup susah, berarti ada yang harus diperbaiki, justeru itu saya datang kemari sebagai bentuk kepedulian pemerintah bagi masyarakat disini," ujarnya.

Lahan ini tidak boleh dijadikan menjadi hak milik serta ditanami pohon kelapa sawit. Kita manfaatkan lahan ini menjadi areal pertanian sebaik mungkin, dan tidak boleh melanggar hukum, ucapnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur membuka peta TNGL untuk diperlihatkan kepada masyarakat. TNGL merupakan Paru-paru dunia yang harus di lindungi bersama, bahkan dunia internasional melindungi hutan ini, sambungnya.

Lahan ini boleh dimanfaatkan, tanamlah jagung, durian, jengkol dan tanaman plawija lainnya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, tapi tak boleh menanam pohon kelapa sawit, terangnya.

"Saya datang hari ini untuk melindungi rakyatku, tapi jangan ada yang melawan hukum. Saya tidak mau rakyatku berkonflik, yang saya mau, rakyatku hidup rukun dan damai," imbaunya.

Kepada Plt Bupati Langkat, H Syah Afandin SH, diminta untuk melakukan kordinasi secara ketat kepada aparatur desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi serta aparat penegak hukum sehingga program penanaman jagung ini berjalan dengan baik, imbau Gubernur Sumut.

Penanaman jagung perdana turut dihadiri pejabat Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian Provsu, dan dari Kab Langkat, BBTNGL, Forkopimda Langkat serta Forkopimcam Kecamatan Besitang, dan ratusan warga dari 10 kelompok tani yang mengelola lahan TNGL tersebut. (A11/f)


Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru