Tapanuli Utara (SIB)
Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli (UNITA) menggelar pengabdian kepada masyarakat (PKM) di SD Negeri 173430 Saitnihuta, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Jumat, (25/2).
"Kegiatan itu merupakan wujud amalan dari Perguruan Tinggi yang sejalan dengan agenda rutin di Prodi. Topik PKM tersebut yakni, pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis project based learning sebagai model dalam kurikulum prototipe," ujar Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Dr Tanggapan C Tampubolon SPd MPd dalam keterangan tertulisnya yang diterima SIB, Kamis, (31/3).
Pada kegiatan itu, tim dosen menyampaikan beberapa topik materi di antaranya, model kurikulum prototipe dan model project based learning (pembelajaran berbasis proyek) dan tujuh tema project based learning (pembelajaran berbasis masalah).
Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Dr Tanggapan C Tampubolon SPd MPd dan Sekretaris Prodi, Kaleb E Simanungkalit dalam paparannya dengan topik model kurikulum prototipe tahun 2022 menyampaikan, guru harus memiliki kemampuan membedakan kurikulum prototipe 2022 dengan kurikulum 2013.
Perbedaan itu katanya, ada pada setiap jenjang pendidikan baik dari tingkat TK, SD, SLTP dan SMA/SMK.
Berikutnya, dosen Erlina Situmorang SPd, MPd dan dosen Ipan Sihite SPd MPd memaparkan dengan topik pembelajaran berbasis proyek.
Menurutnya, sebelum mengajar, guru harus menyediakan pembelajaran dalam situasi masalah yang nyata bagi siswa sehingga dapat melahirkan pengetahuan yang bersifat permanen yang berpusat pada siswa.
Kemudian, dosen Mariati Saragih SPd MPd dan Berliana Simanjuntak S.Pd, MM paparannya dengan topik Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek.
"Artinya, pembelajarannya dirancang berbasis proyek untuk pengembangan soft skill guru dengan tujuan agar siswa memiliki kecakapan kognitif, kemampuan dalam dunia nyata dan berakhlak mulia, sehingga tercipta suasana pembelajaran yang aktif di dalam kelas," ucapnya.
Sementara itu, dosen Drs L Panggabean MPd dan dosen S Sinaga SPd MPd menyampaikan topik , Tujuh tema pembelajaran berbasis masalah.
Menurutnya, guru harus membangun jiwa dan raga, berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI, memiliki Bhineka Tunggal Ika, memiliki gaya hidup berkelanjutan, memiliki kearifan lokal, memiliki kewirausahaan dan guru harus mampu menyuarakan suara demokrasi.
Di akhir kegiatan, seluruh dosen mengharapkan dengan terlaksananya kegiatan itu para guru semakin memahami dan dapat menerapkan kurikulum prototipe dalam pembelajaran sehingga mutu pendidikan semakin meningkat. (Rel/BR6/c)