Tebingtinggi (SIB)
Menjelang bulan Ramadan 1443 H, harga-harga bahan pokok relatif masih stabil. Meskipun ada beberapa bahan kebutuhan yang naik, seperti minyak goreng atau telur ayam namun masih dalam kenaikan harga yang wajar.
Hal tersebut disampaikan Kadis Perdagangan Kota Tebingtinggi Zahidin, Jumat (1/4) sore di Ruang Kerjanya kepada SIB.
Zahidin mengatakan, keberadaan Koperasi dan UMKM turut membantu menjaga kestabilan harga bahan pangan. Begitu juga dengan upaya Pemko yang menggelar operasi pasar selama dua hari pada tanggal 30 dan 31 Maret yang lalu di Lapangan Merdeka.
Berkaitan dengan kenaikan harga gas elpiji 12 kg yang mencapai Rp 200.000, Zahidin berharap kepada penggunanya agar jangan beralih ke gas elpiji 3 Kg atau yang populer dengan sebutan elpiji melon. Sebab, elpiji melon ini diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu.
"Kami berharap ini tidak terjadi di Tebingtinggi, karena hal ini bisa menyebabkan kelangkaan elpiji tabung melon," ujar Zahidin.
PPKM Level II
Sementara itu, terkait PPKM Kota Tebingtinggi, dr. Henny Sekretaris Dinas Kesehatan menyampaikan bahwa saat ini Tebingtinggi ditetapkan masuk dalam PPKM level II yang sebelumnya pada level III. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi Kota Tebingtinggi semakin membaik. Namun, dr. Henny berharap agar protokol kesehatan Covid-19 dapat tetap dilakukan dengan displin.
"Saat ini PPKM Tebingtinggi sudah level II. Hal ini bukan berarti Prokes boleh bebas begitu saja, karena yang terjadi masyarakat semakin enggan menjalankan protokol kesehatan terutama menggunakan masker," ucap dr. Henny.
Guna mencegah kenaikan kasus Covid-19, dr. Henny menghimbau kepada masyarakat, khususnya untuk pendatang atau warga Tebingtinggi dari luar daerah yang ingin mudik agar melengkapi dirinya dengan vaksinasi primer I dan II serta booster sesuai anjuran Presiden RI.
"Kita belajar dari pengalaman saat terjadi kenaikan kasus usai perayaan Imlek kemarin, karena kurang waspada dan tertutupnya keluarga akhirnya positif Covid-19 bertambah," ucapnya.
Begitu juga dengan persiapan pengamanan arus lalu lintas mudik, Dishub menyiapkan Posko utama di terminal Bandar Kajum dan beberapa pos pembantu bekerjasama dengan Polantas dan Sat Pol PP.
"Dari kebiasaan tahun-tahun sebelumnya dalam situasi hari-hari besar keagamaan, kemacetan lalu lintas selalu terjadi di Simpang Beo dan pada persimpangan Medan - Tebing Tinggi - Batu Bara - Asahan dan Medan-Tebing Tinggi - Pematang Siantar - Prapat," ujar Vioktor Nainggolan, Kabid Angkutan Dinas Perhubungan.
Senada dengan dr. Henny, Vioktor juga turut menghimbau masyarakat agar melengkapi dirinya dengan vaksin lengkap sebab ke depannya masyarakat yang ingin melakukan mudik ke Kota Tebingtinggi ataupun yang melintasi Kota Tebingtinggi akan dilakukan pemeriksaan vaksinasi booster. (BR3/a)