Tigabolon (SIB)
Dalam rangka memperingati Jumat Agung, Pemuda gereja atau Naposobulung HKBP Bahal Gajah Tigabolon Resort menggelar prosesi jalan salib, Jumat (15/4).
Prosesi jalan salib dimulai dari Dusun Sipinggan Nagori Tigabolon Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun, hingga titik akhir di gereja HKBP Tigabolon.
Pantauan SIB di lokasi, meski prosesi jalan salib diwarnai dengan turunnya hujan, namun tak menyurutkan hati para pemuda gereja untuk tetap melanjutkan perjalanannya.
Selain itu, baik para pengendara yang melintas maupun masyarakat sekitar tidak lupa mengabadikan momen yang digelar setiap setahun sekali.
Ketua BPH HKBP Tigabolon Filippi Siahaan usai prosesi jalan salib mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin yang setiap tahunnya digelar pemuda gereja HKBP Tigabolon.
Filippi mengaku, kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kematian Tuhan Yesus Kristus dibawah kayu salib untuk menebus dosa-dosa seluruh umat manusia.
Dengan begitu, para pemuda HKBP dan seluruh umat Kristen semakin setia dalam iman dan perjuangan membawa pembaharuan, tutupnya.
Sementara pendeta resort Pdt Mulia Simanjuntak SPd MM mengatakan, prosesi jalan salib ini sangat penting bagi kita semua. Ini pelajaran berharga bagi umat manusia. Terutama kaum muda yang harus menjadikan Yesus sebagai teladan dan mau setia mengikuti kehendak Tuhan.
Lanjut Mulia, di zaman sekarang ini, anak muda menjadi tulang punggung daerah dan bangsa. Karena itu, generasi muda harus mulai menata masa depannya sejak dini dan menjadi pengikut Kristus yang setia," ungkapnya.
GKPS Saribudolok Hikmat
Sementara itu, alunan lagu rohani menghantarkan ibadah Jumat Agung di Gereja GKPS Saribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun berlangsung hikmat dan penuh suka cita, Jumat (15/4).
Ibadah diisi koor wanita GKPS Saribudolok. Irama koor itu pun berkumandang di ibadah Jumat Agung itu, membuat suasana makin suka cita.
Kotbah yang disampaikan Pendeta GKPS Resort Saribudolok Pdt Jensi Purba STh mengatakan, bahwa Jumat Agung sebagai hal yang kuat untuk menyemangati hidup sebagai orang kristen yang percaya di tengah dunia.
"Jumat Agung ini mengingatkan umat untuk bersatu, semangat dan tidak menyerah dalam menjalani kehidupan, serta berserah kepada Tuhan," ucapnya.
Dia meminta jemaat untuk merubah hidup lebih baik pada momen Jumat Agung tersebut. "Jangan tidak ada perubahan hidup kita pada Jumat Agung ini, begitu-begitu saja, tapi harus memiliki tekad untuk maju. Jadikan momen Jumat Agung ini sebagi modal untuk merubah hidup," ujarnya.
Jensi juga menyampaikan, bahwa kematian Yesus di kayu salib bukan pengorbanan yang sia-sia, tapi kematianNya di kayu salib menandakan kasih kepada umatnya.
"Karena itu, marilah berserah kepada Dia, agar kehidupan kita baik. Sebab, sepanjang perjalanan hidup kita, Tuhan selalu hadir untuk menopang," katanya.
Pada momen Jumat Agung itu, jemaat mengikuti perjamuan kudus sebagai sakramen yang menandakan keselamatan dari Yesus Kristus kepada seluruh umat-Nya. (D10/D5/a)
