Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 09 Juli 2025
Dukung Pdt Rumondang Sitorus STh

Jemaat HKBP Pabrik Tenun Lintas Usia Doa Bersama, Ajak Jaga Keutuhan Gereja

Redaksi - Minggu, 08 Mei 2022 16:56 WIB
760 view
Jemaat HKBP Pabrik Tenun Lintas Usia Doa Bersama, Ajak Jaga Keutuhan Gereja
(Foto: SIB/Dok HKBP Pabrik Tenun Medan)
FOTO BERSAMA: Jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun Medan lintas usia, diantaranya Kol (Purn) RE Sitorus dan St DJ Ritonga, remaja serta anak-anak Sekolah Minggu foto bersama uzai berdoa bersama untuk keutuhan jemaat. 
Medan (SIB)
Jemaat HKBP Pabrik Tenun Medan lintas usia berdoa berkumpul dan berdoa bersama di dalam gereja untuk kesatuan jemaat, Kamis (28/4) di Gereja HKBP Jalan Pabrik Tenun, Kecamatan Medan Barat. Anak-anak sekolah minggu langsung mengambil tempat duduk di depan, sedangkan jemaat lintas usia juga langsung membentuk barisan di belakang anak-anak.

Mewakil jemaat HKBP Pabrik Tenun, Kol (Purn) RE Sitorus dan St DJ Ritonga, dengan tertib menyampaikan pernyataan sikap sekaligus beberapa klarifikasi. Tujuannya untuk menyikapi tindakan para pihak yang pernah melakukan aksi ke Kantor Pusat HKBP dan kantor Distrik X Medan-Aceh beberapa waktu lalu yang menolak Pdt Rumondang Sitorus STh selaku pendeta resort.

"Maka kami yang mewakili Jemaat HKBP Pabrik Tenun menyatakan bahwa aksi demo yang dilakukan di Kantor Pusat HKBP Tarutung dan kantor Distrik X Medan-Aceh adalah tindakan sekelompok orang saja yang kepentingan pribadinya terusik oleh kedatangan pendeta Rumondang Sitorus ke HKBP Pabrik Tenun," ujar RE Sitorus.

Dia menegaskan, Pdt Rumondang adalah pendeta yang sah, bahkan sangat sah dan legal, ditempatkan Ephorus sebagai Pucuk Pimpinan HKBP di Gereja HKBP Pabrik Tenun. Karena itu, RE Sitorus mengatakan semua pihak harus mematuhi Keputusan Pimpinan HKBP.

Menurut dia, orang-orang yang dilibatkan berdemo tidak semua dari HKBP Pabrik Tenun, banyak yang tidak dikenal. St DJ Ritonga, menambahkan, terkait infomasi pemberhentian terhadap Sintua (pelayan gereja), adalah tidak benar. Sanksi skorsing pun tidak pernah dikeluarkan gereja. Tetapi justru mereka sendiri yang membuat pengunduran diri.

Dikatakan Ritonga, para sintua yang berjabatan, mengundurkan diri dari fungsionaris HKBP Pabrik Tenun pada 1-3 September 2021. Sedangkan Pendeta Rumondang mulai memimpin gereja itu pada 5 September 2021. Namun ia membenarkan ada Calon Sintua yang diberhentikan. Hal itu diputuskan lewat Rapat Huria 20 Maret 2022. Alasannya karena masih berstatus calon, namun tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.

"Mereka sudah tidak mau datang ke gereja, beribadah pun tidak mau datang. Jadi mereka wajar diberhentikan, dan ini adalah rapat dari pada jemaat dan Parhalado, jadi sah menurut hukum. Begitu juga pemberhentian pegawai tata usaha dilakukan berdasarkan hasil rapat gereja karena keuangan munis terimbas pandemi”, ungkapnya.

Terkait tudingan adanya korupsi Rp 22 juta, Ritonga menegaskan kalau uang tersebut untuk renovasi rumah dinas. Uang tersebut sudah diverifikasi oleh tim diwartakan. “Sampai saat ini jemaat nggak ada yang keberatan. Kenapa mereka itu yang keberatan?. Kalau keberatan silahkan laporkan ke pengadilan, kalau ini korup," tegasnya.

Ritonga menyesalkan pihak-pihak tertentu yang malah mengundurkan diri dan kemudian melakukan aksi demonstrasi. "Jika yang disampaikan mereka benar, datanglah berdialog dengan pengurus gereja agar semua bisa diselesaikan secara baik baik," katanya.

Dia pun mengajak agar jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun sama-sama menjaga rumah ibadah, keharmonisan antarjemaat dan pengurus gereja. "Sekali lagi saya meminta agar kita sama-sama menjaga rumah Allah agar kita bisa menjalankan ibadah. Kalau ada masalah, dibicarakan, bukan malah di publis ke media," harapnya. (A8/c)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru