Sidikalang (SIB)
Aliansi Pemerhati Penggunaan Anggaran Negara (APPAN) kembali menggelar unjuk rasa meminta Kepala Kejaksaan (Kajari) Dairi, mengusut tuntas dugaan korupsi penyaluran Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD) tahun anggaran 2020-2021, Kamis (19/5) di Sidikalang.
Massa pengunjukrasa diterima Kajari Dairi, Chandra Purnama didampingi Kasi Intel, Erwin Tarigan dan lainnya. Koordinator aksi, Hulman Sinaga, Togar Togatorop dan lainnya mengatakan, unjuk rasa kali ini, merupakan yang ketiga kalinya meminta pihak kejaksaan mengusut tuntas dugaan korupsi penyaluran BOP PAUD senilai Rp 5,4 miliar.
"Kurun waktu setengah tahun, kasus dugaan korupsi itu masih sebatas pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket)," ucap mereka.
Mereka menuding dugaan korupsi penyaluran BOP PAUD, melibatkan Bunda PAUD, Romy Mariani Simarmata. Namun, perkembangan penyelidikan yang dilakukan Kejari Dairi belum ada. Mereka juga mempertanyakan pihak kejaksaan, karena Bunda PAUD sudah tiga kali dipanggil, tetapi tidak pernah hadir.
Kajari Dairi, Chandra Purnama menjawab pengunjukrasa mengatakan, pihaknya telah memiliki kesimpulan, pasca Pulbaket dan permintaan keterangan dari pihak terkait.
"Kesimpulan yang kami peroleh terkait dana BOP PAUD TA 2020-2021, telah dilaksanakan dan disalurkan kepada penerima sesuai dengan apa yang dipersyaratkan pemerintah kepada penerima. Telah sesuai pelaksanaan penyaluran," katanya.
Ia menegaskan, dugaan korupsi penyaluran BOP PAUD dua tahun anggaran masih Pulbaket, belum masuk tahap penyelidikan. Belum ada pemeriksaan, tetapi masih wawancara/ meminta keterangan dari pihak- pihak terkait penyaluran BOP.
Namun, ia juga meminta kepada pengunjukrasa bilamana memiliki bukti baru, pihaknya akan menelaah dan siap mengekspos bersama.
Setelah menerima jawaban, pengunjukrasa menyebut akan membawa kasus tersebut ke jenjang yang lebih tinggi seperti ke Kejati Sumut maupun Kejagung. Kemudian, pengunjukrasa membubarkan diri dengan tertib. (B3/a)