Simalungun (SIB)
Ratusan pengunjukrasa yang menamakan dirinya dari Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA-PP) Kabupaten Simalungun menggelar aksi di depan Kantor Kejari Simalungun Jalan Asahan Km 4,5, Jumat (27/5).
Massa tersebut dengan tertib melakukan orasi sambil membawa sejumlah poster dan pengeras suara (toa) mendapat pengawalan dari Satuan Polres Simalungun, dipimpin Kasat Reskrim dan KaPropam Iptu Bontor Tobing.
Para pengunjukrasa diterima Billin Sinaga SH mewakili Kajari didampingi staf Intel David Siregar.
Pimpinan Aksi Cavin F Tampubolon melalui statementnya mendesak Kejari dan Bupati Simalungun untuk segera mengusut tuntas dugaan korupsi di instansi Dinas Pendidikan dibawah kepemimpinan ZS. Di antaranya dugaan korupsi yang menyebabkan 49 sekolah dasar tidak mendapatkan dana BOS.
Pengadaan buku USBN untuk SD kelas VI dan buku belajar menulis untuk kelas I-IV, yang diduga bersifat memaksa dan merugikan keuangan negara miliaran rupiah (laporan SAPMA-PP No :021/LP/PC/SAPMA-PP/SM/V/2022.
Kemudian Proyek Pengadaan Tehnik Informasi dan Komunikasi (TIK). Semua pengadaan oleh DS yang disebut- sebut sebagai abang ipar ZS. Bekerjasama dengan korwil sehingga membuat resah kalangan Kepala Sekolah di Simalungun.
"Mendesak Kejari Simalungun segera memanggil dan memeriksa Sdra.DS (Abang ipar ZS) beserta Korwil Disdik sebagai perpanjangan tangan DS yang diduga merupakan aktor intelektual terkait dugaan korupsi pengadaan buku di SD dan SMP," tulis SAPMA-PP dalam pernyataan sikapnya.
Bilin Sinaga, mewakili Kajari mengatakan akan berkoordinasi dengan atasannya tentang adanya laporan dugaan korupsi di Disdik tersebut. Pihaknya akan memanggil dan menindak-lanjuti laporan pengaduan tersebut.
"Kami sangat berterimakasih kepada saudara yang telah melakukan kontrol atas pekerjaan jaksa dan berjanji akan segera menindaklanjuti laporan yang sampai kepada kami," ucap Bilin Sinaga sembari mengatakan, jika pihaknyan saat ini sedang menindaklanjuti beberapa laporan pengaduan.
SAPMA PP juga mendesak Bupati untuk segera mencopot Kadisdik Simalungun demi menyelamatkan dunia pendidikan di Simalungun.
Usai mendengar penjelasan dari yang mewakili Kajari Simalungun Bilin Sinaga, para pengunjukrasa membubarkan diri dengan tertib. (D2/d)