Medan (SIB)
Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara (FKPPN) mengadakan halal bihalal syukuran Syawal di Medan Club Medan, Sabtu (28/5). Disesaki tetamu, termasuk sejumlah mantan eksekutif PTP sepeti JA Ferdinandus, tokoh agama KH Amiruddin AR serta utusan purnakarya dari sejumlah provinsi di Tanah Air.
Ketua DPN FKPPN HN Serta Ginting dalam sambutannya mengatakan, meski FKPPN terus konsolidasi dengan mengukuhkan kepengurusan di tiap provinsi hingga kabupaten kota bahkan di sejumlah kecamatan dan setingkat kelurahan namun kesejahteraan purnakarya perkebunan masih jauh dari yang diharapkan. “Saya bukan suudzlon tapi saya merasa, memang ada pihak yang tak memedulikan nasib purnakarya perkebunan ini,†ujarnya di podium yang membuat tetamu hening. “Tolonglah kami yang purnakarya ini!â€
Mantan politisi senayan dan anggota legislatif di DPRD SU itu mengatakan, dari 17.000-an purnakarya perkebunan, sampai saat ini bahkan ada yang menghadap-Nya belum mendapat Santunan Hari Tua (SHT). “Semasa masih aktif, seperti saya, terus dikutip otomatis dari potongan gaji tapi ketika pensiun, hak-hak purnakarya diabaikan. Ini yang harus diperjuangkan,†tegasnya didampingi Sekjen DPN Ir.Baginda Panggabean, Ketua DPW FKPPN Sumatera Utara Josian Tarigan.
Tokoh olahraga beladiri nasional itu menunjuk pembangunan yang konon diperuntukkan bagi purnakarya perkebunan, tapi kenyataannya belum terwujud. “Sekali lagi, tergeraklah nurani membantu kami!â€
Ia mengaku sudah berkomunikasi pada sejumlah pihak tentang upaya mendapat hak-hak seperti SHT tersebut, tapi mentok.
“FKPPN akan menyurati Presiden Joko Widodo. Ini tidak baik karena menambah tugas Kepala Negara tapi cara itu harus dilakukan agar SHT keluar,†tegasnya.
Ketua Panitia M Jamil Sipayung melaporkan, kegiatan dihadiri pengurus dari 13 Provinsi FKPPN. “Masih sudah melandai kasus Covid-19 tapi tetap membatasi tapi antusiasme warga purnakarya perkebunan, tinggi. Ini membuktikan soliditas,†tambahnya didampingi Sekretaris Hanafi Dalimunthe, Masduki, Ir Heru Pradoyo dan sejumlah mantan administratur perkebunan dan manajer.
Jamil Sipayung menyitir instruksi HN Serta Ginting tentang kedamaian dan kebersamaan purnakarya perkebunan. “Halal bihalal dan silaturahmi Syawal juga untuk mempererat kerukunan dan kekompakan. Ini adalah visi Ketum DPN FKPPN HN Serta Ginting yang menginginkan penisunan senantaisa rukun dan kompak,†tutupnya.
Halal bihalal diisi seni tradisi dan etnik dari ragam suku. (R10/a)