Anggota DPRD Sumut Ir Parlaungan Simangunsong ST IPM mendesak Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat) untuk segera membangun tanggul atau tembok di pinggir laut, guna mengatasi banjir rob yang sudah bertahun-tahun dirasakan penduduk di Belawan.
"Masyarakat Belawan sudah cukup lama menderita akibat banjir rob. Tapi belum ada solusi yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah, karena untuk membangun tanggul atau tembok di pinggir laut, tentu anggaran Pemko Medan tidak mencukupi," ujar Parlaungan Simangunsong kepada wartawan, Jumat (1/7) di Medan.
Hal itu disampaikan politisi Partai Demokrat Sumut ini seusai menerima keluhan masyarakat Medan Belawan yang sudah cukup lama menderita jadi langganan banjir rob, sehingga besar harapan mereka agar keluhan masyarakat didengar Pemerintah Pusat, Pemko Medan maupun Pemprov Sumut.
Menurut anggota Komisi E ini, membangun tanggul di pinggiran laut Belawan agar air tidak meluap membanjiri rumah penduduk, harus ada kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, karena anggarannya cukup besar, sehingga pembangunannya juga harus dibagi-bagi per zona.[br]
"Wali Kota Medan Bobby Nasution saat bertemu dengan Tim I Kunker DPRD Sumut Dapil Medan menyampaikan, bahwa pembangunan tembok laut yang berada di pesisir Medan Belawan tersebut, akan dibagi ke dalam lima zona, yakni zona A, zona B, zona C, zona D dan zona E," katanya.
Pemko Medan, katanya, akan membangun tanggul di zona C sepanjang satu kilometer dengan tinggi satu setengah meter lebih. Sementara empat zona lagi sisanya akan dibangun oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.
Berdasarkan kalkulasi para ahli, tegas Parlaungan, untuk membangun tembok yang tidak di tepi sungai atau laut sepanjang satu kilometer biayanya sekitar Rp25 miliar, sedangkan di tepi sungai atau laut mencapai Rp75 miliar, tapi masih diragukan kualitasnya, karena kondisi tanah yang labil.
Namun Wali Kota Medan Bobby Nasution di hadapan Tim I Kunker DPRD Sumut, ujar Parlaungan, sudah memastikan akan membangun tanggul sepanjang 1 Km yang rencananya akan dimulai bulan Juli 2022 ini, sehingga masyarakat bisa merasa lega sedikit, karena akan mengurangi datangnya banjir rob.
"Kita patut menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Medan yang sudah mulai membuktikan janjinya di masa kampanye dulu, bahwa di masa kepemimpinannya akan menuntaskan banjir rob resahkan masyarakat," tambahnya. (A4/f)