Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 13 Juli 2025

Masyarakat Berharap PTPN IV Bangun Daerah Konservasi di Kebun Sidamanik

Redaksi - Sabtu, 02 Juli 2022 19:02 WIB
248 view
Masyarakat Berharap PTPN IV Bangun Daerah Konservasi di Kebun Sidamanik
Foto: Merdeka.com
Kebun Teh Sidamanik 
Simalungun (SIB)
Pengamat Perencanaan Pembangunan Wilayah Robert Tua Siregar PhD, Jumat (1/7) mengatakan, sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara), pihak PTPN IV dinilai wajar menyikapi dan memerhatikan aspirasi masyarakat yang masih belum menerima program konversi tanaman teh menjadi kelapa sawit di Unit Kebun Sidamanik.

Sebagai karyawan dan pimpinan di perusahaan negara sekalipun, dikatakan wajar memikirkan optimalisasi operasional perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Namun, di sisi lain, perusahaan perkebunan berfungsi sebagai penyedia lapangan pekerjaan dan menjadi agen pembangunan.

Sebagai agen pembangunan, maka pihak pengelola PTPN IV dianggap turut mendukung dan mempertahankan eksistensi usaha tani di sekitar unit kebun perusahaan.

Masyarakat sekitar Unit Kebun Sidamanik tersebut belum menerima program perusahaan yakni melakukan pergantian tanaman teh menjadi tanaman sawit, karena diduga dapat memengaruhi kondisi air bawah tanah maupun pada aliran sungai akan terganggu. Pada musim hujan bisa terjadi banjir dan pada musim kemarau terjadi kekeringan.

Pihak pengelola PTPN IV dinilai perlu melakukan kajian pembangunan kawasan konservasi sebagai daerah resapan air sebelum kegiatan konversi tanaman dilaksanakan. Kawasan resapan air tersebut akan berfungsi menetralisir kondisi air bawah tanah sebagai sumber mata air dan air pada aluran sungau untuk kebutuhan pertanian.

Perusahaan perkebunan juga berkontribusi untuk keuangan negara yang diperlukan dalam pembiayaan pembangunan.

Karenanya, masyarakat saat menyampaikan aspirasi, diminta tidak pernah melakukan tindakan anarkis.

"Sejak tahun 1992, harga komoditi teh tidak stabil di pasaran. Hal ini dinilai merupakan salah satu faktor bagi pengelola perusahaan untuk mengganti jenis tanaman teh menjadi kelapa sawit. Jika bertahan memproduksi teh mungkin akan mengalami kerugian," sebut Siregar. (BR4/f)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru