Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 04 Agustus 2025

BUMDes Ditutup, Masyarakat Minta Aparat Lakukan Penyelidikan di Desa Halaban Langkat

Redaksi - Senin, 11 Juli 2022 18:29 WIB
585 view
BUMDes Ditutup, Masyarakat Minta Aparat Lakukan Penyelidikan di Desa Halaban Langkat
Foto: SIB/Lesman Simamora
Panglong BUMDes Desa Halaban Kecamatan Besitang, Langkat, sudah satu bulan terakhir ini ditutup, dengan alasan kurangnya dukungan masyarakat desa membeli bahan material bangunan di toko itu, foto direkam baru-baru ini. 
Besitang (SIB)
Masyarakat meminta aparat penegak hukum di Langkat melakukan penyelidikan terkait penggunaan modal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Halaban, Kecamatan Besitang, Langkat sebesar Rp 200 juta bersumber dari alokasi Dana Desa (DD) TA 2019 sampai TA 2022.

Sejak dibukanya BUMDes Desa Halaban yang menyedikan berbagai macam bahan material bangunan, sejauh ini masyarakat tidak pernah mengetahui apakah ada keuntungan yang di dapat dari hasil usaha itu atau tidak.

“Ironisnya, rumah toko (ruko) BUMDes yang tahun-tahun sebelumnya dibuka setiap hari untuk melayani para pembeli material bangunan, satu bulan terakhir ini, tak dioperasikan lagi, alias tutup, ujar warga Dusun I Desa Halaban kepada SIB, Minggu (10/7), melalui telpon genggamnya.

Pengurus BUMDes Desa Halaban priode 2019-2022, tidak memberitahukan alasan penutupan tempat usaha milik desa itu sehingga mengundang kecurigaan masyarakat desa. “Jangan-jangan ada yang tidak beres dalam penggunaan uang negara tersebut,” ucap warga yang meminta SIB tidak menulis namannya.

Untuk mengungkap kasus dugaan penyalahgunaan uang negara itu, lanjutnya, diminta aparat penegak hukum di Langkat segera turun melakukan penyelidikan ke desa.[br]

Jika ditemukan penyimpangan, maka semua pihak yang dianggap bertanggungjawab, dipanggil untuk dimintai keterangannya. “Jika terbukti ada pengurus yang korupsi, ya mereka harus diproses sesuai hukum yang berlaku,” terang warga.

Ketua BUMDes Desa Halaban, Ngadimin yang dikonfirmasi wartawan baru baru ini, membenarkan pihaknya menutup ruko atau panglong tempat usaha BUMDes tersebut.

"BUMDes itu kita kelola sejak tahun 2019 hingga tahun 2022 ini yang sumber dananya dari Dana Desa (DD) sebesar Rp 200 juta." Panglong ini terpaksa ditutup sementara, karena kurangnya dukungan masyarakat membeli material bangunan di toko itu," ucapnya.

Mengenai barang-barang material, itu masih ada di dalam gudang BUMDes, yang nilainya ditaksir mencapai Rp 150 juta.

Sisanya ada di tangan pengurus BUMDes lainnya. " Kita pun tak berani neko-neko," ucap Ngadimin.

Sebelumnya, mantan Kades Halaban, Tamaruddin SAg yang coba dihubungi SIB, Jumat (8/7), melalui telpon genggamnya, dan lewat sambungan WhatsApp-nya, juga pesan singkat WA, namun pria yang terpilih lagi kembali menjadi Kades Desa Halaban, itu tidak menjawab. (A11/f)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru