Sergai (SIB)
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga menggelar pelatihan (Coaching Clinic) bagi seluruh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) fisik, pengawasan serta Asisten Barang Milik Negara (BMN) untuk wilayah Balai Besar/Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN/BPJN) di Pulau Sumatera dan Kalimantan, Kamis (21/7), di Desa Marjanji, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai).
Di sela pelatihan tersebut, Ketua Pelaksana Harian Project Management Unit (PMU) Jembatan Gantung dan Rangka Baja Jembatan, Hendarto kepada wartawan SIB menyatakan, kegiatan ini sejatinya bertujuan untuk melatih para PPK agar lebih profesional dan percaya diri dalam melaksanakan setiap tugas-tugasnya, terutama saat berada di lapangan.
Dia menyebut, sumber dana untuk pembangunan jembatan ini berasal dari pajak masyarakat. Itu artinya, uang yang dikumpulkan masyarakat ke negara melalui pajak akan dikembalikan lagi kepada rakyat dalam bentuk pembangunan-pembangunan infrastruktur, salah satunya yaitu bangunan jembatan gantung.
"Saya berharap kepada masyarakat sekitar agar bersama-sama menjaga dan merawat jembatan ini, sehingga bisa dinikmati dalam jangka waktu yang cukup lama," ujarnya.
Di bagian lain, Hendarto mengutarakan bahwa mekanisme pengusulan untuk pembangunan infrastruktur (jembatan gantung) yakni dengan menyampaikan surat usulan dari masyarakat (LSM), pemerintah desa, unsur TNI dan DPRD/DPR-RI yang diteruskan oleh pemerintah daerah (bupati/wali kota, gubernur) kepada Menteri PUPR.[br]
Surat usulan itu, katanya, harus disertai dengan proposal yang menggambarkan kondisi wilayah, potensi wilayah, kesesuaian lokasi dan manfaat serta urgensi usulan termasuk peta, dokumentasi dan biaya yang dibutuhkan untuk rencana pembangunan jembatan.
Sementara, perwakilan panitia penyelenggara pelatihan Salomo Panjaitan menjelaskan, keberadaan Jembatan Gantung Bangun Jawa I ini memiliki jarak 21 Km dari Jalan Nasional dan berfungsi sebagai akses penghubung antara Desa Marjanji dengan Desa Buluh Duri, Kecamatan Sipispis.
Dipilihnya jembatan ini sebagai subjek coaching clinic, lanjutnya, karena pada proses pembangunannya memiliki tantangan yang cukup sulit, namun dapat terselesaikan dengan baik.
Kemudian, ada keistimewaan tersendiri dalam mendukung lokasi wisata arung jeram di Desa Buluh Duri.
Kemudian, sambung Salomo, jembatan sepanjang 60 meter bertipe rigid simetris itu membentang di atas Sungai Bah Bolon dengan lebar 1,8 meter dan dilengkapi jalan pendekat dengan lebar 3,5 meter sepanjang 106,6 meter.
"Jembatan gantung ini menghabiskan biaya sebesar Rp 3,27 milliar bersumber dari APBN, dibangun menggantikan jembatan gantung lama yang sudah ada sejak 20 tahun lalu dengan kondisi yang sangat memprihatinkan," bebernya.
Dia pun menambahkan, dengan selesainya pembangunan Jembatan Gantung Bangun Jawa I ini, masyarakat Desa Marjanji dan Buluh Duri kini tidak lagi merasa was-was dan khawatir apabila hendak bepergian serta membawa hasil bumi menuju desa tetangga melewati jembatan tersebut.[br]
"Lalu, area jembatan ini juga kerap dijadikan sebagai spot untuk berswafoto bagi masyarakat luar desa karena memiliki pemandangan alam yang indah dan menawan," terang Salomo Panjaitan seraya mengucapkan terimakasih kepada PPK ESP Hendra Widhatra dan PT Amarta Karya (Persero) selaku fabrikator rangka bangunan Jembatan Gantung Jawa I.
Sedangkan, PPK 4.6 Provinsi Sumatera Utara (Jembatan Bangun Jawa I) Sri Nanda Hasian Harahap menyatakan, jembatan tersebut dapat berhasil dibangun lewat kerjasama tim yang kompak dan solid.
"Proses pengerjaan Jembatan Gantung Jawa I ini memakan waktu selama 404 hari hingga rampung," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Desa Marjanji Jasmahadi menyampaikan terimakasih sekaligus apresiasi kepada Kementerian PUPR Dirjen Bina Marga dan pihak-pihak terkait lainnya lantaran sudah menyelesaikan pembangunan jembatan gantung di kampungnya secara maksimal tanpa ada kendala.
Mantan manager salah satu perkebunan swasta di Kalimantan Barat itu juga berharap, proses pembangunan jembatan gantung lain yang ada di Dusun XIV dapat direalisasikan Kementerian PUPR dalam waktu dekat.
"Proposal permohonan pembangunan jembatan di Dusun XIV Desa Marjanji telah kita layangkan ke kementerian. Semoga, pembangunannya dapat segera terealisasi," pungkas Jasmahadi. (C4/c)