Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 29 Juni 2025

BBPOM Medan Amankan Es Krim Rasa Vanila Merek Haagen-Dazs Senilai Rp 79,9 Juta

Redaksi - Kamis, 28 Juli 2022 11:27 WIB
388 view
BBPOM Medan Amankan Es Krim Rasa Vanila Merek Haagen-Dazs Senilai Rp 79,9 Juta
Foto: Instagram/ haagendazsla
Es krim Haagen-Dazs.
Medan (SIB)
Menindaklanjuti penarikan produk es krim rasa vanila merek Haagen-Dazs asal Prancis dari pasar, aBBPOM Medan berhasil mengamankan 16 jenis (621 pcs) dengan nilai keekonomiannya sejumlah Rp 79.992.000.

Hal itu dikatakan Kepala BBPOM Medan Drs Martin Suhendri Apt MFarm menjawab SIB, Rabu malam (27/7) di Medan.

Kata Martin, BBPOM Medan yang menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan pengawasan dan setelah BPOM RI memutuskan untuk penarikan produk tentang ditemukan Etilen Oksida (EtO)dengan kadar melebihi batas yang diizinkan oleh European Union (EU) pada produk es krim rasa vanila merek Haagen-Dazs asal Prancis.

Tim yang diturunkan telah melakukan pengawasan di Kota Medan dan Binjai, sebanyak 13 sarana.

Sarana yang ditemukan mendistribusikan produk Haagen-Dazs ada 4 sarana yaitu 3 sarana diturunkan dari etalase dan dihentikan sementara penjualan dan 1 sarana sudah diretur ke suplyernya di Jakarta.[br]

“Jadi jumlah keseluruhan yang diturunkan dari etalase sebanyak 16 jenis (621 pcs) dengan nilai keekonomiannya sejumlah Rp 79.992.000,” tegas Martin.

“Namun untuk menjamin produk yang beredar ditarik dari pasar, BBPOM Medan mesin tetap menurunkan tim memantau langsung ke lapangan, dari hasilnya terus dilaporkan ke pusat,” tambah Martin.

Tim yang menemukan produk es krim rasa vanila merek Haagen-Dazs asal Prancis itu, diakui ditemukan di swalayan "Br" dan pihak pengelola juga bekerjasama dalam penarikan produk es krim yang mengandung bahan berbahaya yang dapat memicu kanker tersebut.

Untuk itu, Badan POM RI mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dalam membeli produk pangan. “Selalu ingat "Cek KLIK" (Cek Kemasan, Label, Izin Edar dan Kadaluarsa) sebelum membeli atau mengonsumsi produk pangan,” jelas Martin. (A3/a)

Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru