Manajemen PTPN IV mendatangkan ribuan karyawan dari seluruh unit di Distrik I, Senin (15/8/2022), untuk menghadang ratusan warga yang akan beraksi menggarap lahan sawit unit Kebun Bah Jambi yang status Hak Guna Usahanya (HGU) aktif.
Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Kebun Bah Jambi, Mawan Kurniawan, yang dikonfirmasi di lapangan mengatakan, masyarakat yang mengatasnamakan kelompok tani ingin menggarap kebun kelapa sawit yang produktif di Afdeling II Nagori Moho seluas sekitar 200 hektare.
"Mereka melayangkan surat ke Kapolres, Camat dan Nagori untuk memperluas lahan yang sudah digarap 125 hektare itu. Mereka masih kurang puaslah, mau merambah lagi ini sekitar 200 hektare lagi. Atas dasar itu, makanya kami dari serikat pekerja berkumpul di sini untuk mempertahankan aset kita," kata Mawan.
Menurut Mawan, warga yang ingin menggarap tersebut sebanyak 147 Kepala Keluarga dari Nagori Mariah Jambi dan Huta Balige, setelah sebelumnya menggarap sekitar 125 hektare dengan dalih milik nenek moyang mereka.
Warga dikatakan sudah membawa perlengkapan seperti cairan yang diduga racun yang dapat mematikan tanaman sawit, semprot, parang, sabit cangkul dan lainnya.
Mereka sempat memasuki lokasi kebun namun beruntung belum sempat beraksi karena karyawan langsung dengan cepat berdatangan untuk menghadang.
Karena aksinya tidak bisa terlaksana, ratusan warga tampak memilih untuk mundur pulang dengan alasan makan siang. Meski warga sudah pulang, ribuan karyawan terlihat masih bertahan di kebun sawit itu untuk berjaga-jaga.
Kapolsek Tanah Jawa AKBP Selamat yang turut hadir di lokasi mengatakan, kedatangan personel polisi berdasarkan Sprint dari Polres Simalungun untuk melakukan pengamanan demi mengantisipasi adanya pergesekan yang mengganggu Kamtibmas.
Sejauh ini dikatakan belum ada aksi dari kedua belah pihak yang memicu kericuhan.
"Masih bisa kita beri masukan makanya tadi kita pisahkan, di sebelah depan karyawan PTPN IV, di sini dari kelompok masyarakat. Belum ada aksi, mereka hanya menunjukkan eksistensi saja," ujar Kapolsek. (*)