Medan (SIB)
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, colorful (warna-warni) adalah kata yang sangat tepat menggambarkan Kota Medan yang dianugerahi keindahan perbedaan oleh Tuhan.
Ibarat pelangi, perbedaan itu jangan dipaksakan disatukan, karena sesungguhnya dalam perbedaan itu ada keindahan yang bisa dilihat dan dirasakan dalam jiwa.
“Kota Medan dihuni 14 suku, seperti Melayu, Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, Pakpak, Nias, Jawa, Minang, Aceh, Tionghoa, Arab, India dan lainnya turut mewarnai kehidupan warga Kota Medan yang multi kultur,” kata Bobby Nasution yang disampaikan Kadis Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana Kota Medan dr Suryadi Panjaitan SpPD ketika menghadiri pesta HUT ke 58 GKPI Jemaat Khusus yang dirangkaikan dengan pesta pembangunan, Minggu (28/8) di Jalan Kemiri, Medan Kota.
Menurut Bobby, berbangsa dan bernegara di Kota Medan artinya adalah, berbagi ruang hidup dengan orang lain dari berbagai latar identitas.
Apakah itu identitas suku, agama, sosial dan identitas lain yang melekat di dalam diri. Siapapun tidak boleh membedakan identitas itu, yang harus dilakukan adalah menyatukannya dalam kerukunan dan kedamaian.
“Kita hidup bersama dalam suatu ruang yang besar yakni NKRI. Ruang besar itu harus diatur sedemikian rupa agar kita mampu hidup dengan tata cara kita, bukan tata cara saya. Setiap orang memperoleh hak-hak dasarnya yang ditunaikan tanpa mencederai hak-hak lain, jika kita lalai maka bangsa ini akan pecah,” tegas Bobby.
Dia mengingatkan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi begara berketuhanan. Setiap orang wajib menjaga keharmonisan hidup antar pemeluk agama dengan saling menjaga toleransi.
Termasuk kebebasan mendirikan rumah ibadah, seperti pesta pembangunan GKPI Jemaat Khusus Simpang Limun yang sedang dalam tahap pembangunan.
“Marilah kita gemakan kegiatan mencintai rumah ibadah setiap agama sambil tetap menghormati agama lain. Maka Medan berkah, maju dan kondusif dapat diwujudkan bersama-sama dengan semangat kolaborasi,” tuturnya.
Pesta ulang tahun dan pembangunan diawali dengan ibadah dipimpin Pdt Tubiran MT Simamora MTh, khotbah dibawakan Bishop GKPI Pdt Abdul Hutauruk MTh.
Dalam khotbahnya, Bishop mengatakan bahwa orang Kristen yang sudah dibabtis dan percaya agar mempertahankan keselamatan, jangan sampai hilang hanya karena mengejar duniawi.
“Warga Kristen harus menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus, untuk keselamatan jiwa. Tanda suka cita orang yang telah diselamatkan maka kita membangun gereja ini, karena membangun gereja adalah suatu ibadah bagi jemaat” kata Bishop.
Bishop meminta peran serta Pemko Medan memanage lokasi tersebut agar jemaat bisa beribadah dengan nyaman.
Pemko bisa membuat tempat jualan para pedagang dan parkir secara khusus sehingga tidak mengganggu kenyamanan orang beribadah.
Karena gereja GKPI yang teretak di Jalan Kemiri berdekatan dengan pasar Kemiri. Namun pedagang kaki lima dan parkir sepanjang Jalan Kemiri sangat menganggu kenyamanan warga gereja yang beribadah setiap hari Minggu
Hadir pada acara tersebut, Korwil GKPI Wilayah II Pdt Pardi M Silalahi MTh, tokoh masyarakat Sumut Dr Maruli Siahaan, anggota DPRD Sumut Artha Berliana Samosir, Sahat Napitupulu, Ir Donald Tobing dari gereja tetangga GPIB Immanuel dan lainnya.
Ketua panitia Pnt Remina Sinaga menyampaikan, beberapa bulan terakhir gereja kebanjiran, padahal sebelumnya tidak pernah mengalami banjir.[br]
Untuk itu, pimpinan jemaat, penatua dan jemaat sepakat meinggikan halaman dan lantai gereja, karena halaman lebih rendah dari jalan.
Namun kalau lantai ditinggikan, maka plafon juga harus dinaikkan sehingga gereja ikut direnovasi dengan anggaran Rp 1,1 miliar. Dana yang terkumpul dari jemaat dan donator baru mencapai Rp 500 juta.
Hal senada dikatakan Pendeta GKPI Jemaat Khusus Simpang Limun Pdt Tubiran Simamora. Dia mengatakan, untuk mendukung pembangunan panitia mengundang beberapa gereja tetangga dan gereja GKPI terdekat, GPIB Immaneuel, GKPI Sidorame, GKPI Horisan, Teladan, Tanjung Morawa, Sei Agul, Menteng dan lainnya.
“Kita akan meninggikan lantai dan plafon, perbaikan pagar, penambahan canopi dan menambah daya tampung jemaat. Lewat HUT ke 58 tahun ini kita harapkan GKPI lebih solid meberitakan kabar keselamatan dan jadi berkat bagi dunia dan masyarakat sekitar,” ungkapnya. Acara lelang dan hiburan dipandu MC kondang Theresia Marbun SE. (A8/a)