Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 29 Juni 2025

Tidak Kunjung Diaspal, Potongan Jalan Proses Tambal Sulam di Jalinsum Sungaikanan Ancam Keselamatan Pengendara

Redaksi - Minggu, 02 Oktober 2022 19:48 WIB
414 view
Tidak Kunjung Diaspal, Potongan Jalan Proses Tambal Sulam di Jalinsum Sungaikanan Ancam Keselamatan Pengendara
Foto: harianSIB.com/Rudi Afando Simbolon
Belum Ditambal: Potongan jalan proses tambal sulam di Jalinsum Kelurahan Langgapayung Kecamatan Sungaikanan belum diaspal dan kerab menimbulkan kecelakaan. Foto dipetik  Minggu (2/10/2022). 
Sungaikanan (harianSIB.com)

Proses pengerjaan tambal sulam badan jalan berlubang pada proyek preservasi jalan dan jembatan mulai dari Simpang Kotapinang, Kabupaten Labusel-Gunung Tua, Kabupaten Paluta dan Simpang Pal XI, Kabupaten Tapsel, mengancam keselamatan pengendara.

Pasalnya, pemotongan lapisan aspal badan jalan yang rusak menimbulkan lubang-lubang berukuran besar dan dalam dibiarkan dalam waktu lama. Kondisi itu menjadi jebakan bagi pengendara yang melintas, khususnya pada malam hari.

Berdasarkan pengamatan wartawan, Minggu (2/10/2022), beberapa titik badan jalan yang mengalami kerusakan saat ini telah dilakukan proses pemotongan lapisan aspal. Kondisi itu seperti terpantau di kawasan Simpang Hajoran dan Aek Napanas, Desa Hajoran di Kecamatan Sungaikanan, Kabupaten Labusel, Desa Bolatan, Desa Situmbaga, dan Simpang Barakas di Kecamatan Halongonan Timur, Kabupaten Paluta.

Bekas potongan aspal tersebut menimbulkan lubang dengan ukuran bervariasi. Pengendara harus ekstra hati-hati ketika melintas, agar tidak terperosok ke dalam lubang.

“Sudah sering pengendara terjatuh dan ditabrak dari arah belakang karena terjebak ke lubang-lubang ini. Saat hujan kondisinya semakin rawan, karena permukaan lubang tidak terlihat,” kata M Kaya Sagala warga Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungaikanan kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).[br]



Dikatakan, akibat badan jalan yang berlubang tersebut, tidak jarang pengendara mencuri jalur hingga mengerem mendadak untuk menghindar. Menurutnya, sering terjadi kesalahpahaman antar sesama pengendara, karena saling berebut untuk melintas di badan jalan yang tidak berlubang.

"Ini sangat bahaya, aku kemarin hampir jatuh akibat badan jalan yang terpotong ini," kata Ponjal Siregar (54) warga lainnya.

Warga Desa Bangai, Kecamatan Torgamba, Marwin (39) menuturkan, pemotongan lapisan aspal pada badan jalan yang rusak sudah dilakukan sejak lebih kurang dua bulan lalu. Namun kata dia, hingga kini belum juga dilakukan penambalan, sehingga menimbulkan kerawanan

“Maunya cepat-cepatlah ditambal setelah aspalnya dipotong. Pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas agar tidak celaka," katanya. (*)





Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru