Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 07 Juli 2025

Kepala Dinas SDA BMBK Deliserdang Akui Progres Pembangunan Jembatan Paluh Merbau Sedikit Terlambat

Redaksi - Jumat, 18 November 2022 16:19 WIB
293 view
Kepala Dinas SDA BMBK Deliserdang Akui Progres Pembangunan Jembatan Paluh Merbau Sedikit Terlambat
Foto: Ist/harianSIB.com
Jembatan Paluh Merbau, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang.
Lubukpakam (SIB)
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Kontruksi (Kadis SDA BMBK) Deliserdang, Janso Sipahutar mengakui progres pembangunan jembatan Paluh Merbau, Desa Tanjungselamat, Percut Seituan sedikit mengalami keterlambatan.

Hal itu disebabkan faktor alam dan juga sosial di masyarakat.

"Ya untuk progres pekerjaan itu (jembatan Paluh Merbau) mengalami sedikit keterlambatan. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan ini disebabkan antara lain, lokasi medan pekerjaan yang sulit, curah hujan yang tinggi, kondisi pasang surut air laut dan kondisi sosial di masyarakat sehingga sedikit menyulitkan dalam pelaksanaan pekerjaan," kata Janso sembari menepis pemberitaan bahwa kerjaan tersebut mengalami persoalan, Kamis (17/11) saat dihubungi di Lubukpakam.

Menurutnya, kegiatan pembangunan jembatan Paluh Merbau adalah kegiatan multi years atau tahun jamak yaitu tahun anggaran 2021-2022.

Pembangunan jembatan ini sangat berperan besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan ekonomi serta mobilitas masyarakat Percut Seituan, khususnya masyarakat Desa Paluh Merbau.

"Jadi sedikit alami keterlambatan karena faktor di atas. Sesuai dengan Perlem LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui Penyedia. Untuk menyelesaikan pekerjaan penyedia dapat diberikan kompensasi atau pemberian kesempatan berupa perpanjangan waktu pelaksanaan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan dikenakan denda keterlambatan dan perpanjangan jaminan pelaksanaan," terang Janso.

Soal opini masyarakat tentang permasalahan pekerjaan dan dugaan bahan tidak sesuai standar, ia menepis hal tersebut.

Pekerjaan itu katanya sudah sesuai perencanaan dan menggunakan fabrikasi yang ditentukan.

"Pekerjaan ini sudah sesuai dengan perencanaan dan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan. Pekerjaan ini menggunakan bahan fabrikasi untuk pelaksanaannya dengan bentang jembatan ± 110 meter dengan tinggi balok beton girder 2,1 meter," terang Janso.

TAK PERNAH BLOKIR
Janso Sipahutar juga menegaskan, ia tidak pernah memblokir nomor handphone wartawan ketika hendak melakukan konfirmasi. Ia selalu menjawab apa saja pertanyaan wartawan selagi masih dalam koridor.

"Tidak ada kita blokir HP wartawan. Yang benarnya nomor HP saya berganti karena HP yang lama hilang," tutur Sipahutar.

Diakuinya wartawan merupakan teman bekerjanya. Sebab dengan pemberitaan wartawan maka pekerjaan di lapangan dapat termonitor. Sehingga mana-mana yang kurang baik pelaksanaannya dapat kita tegur pelaksana supaya dikerjakan baik.

"Semua wartawan sahabat kita, tidak ada dibeda-bedakan. Sebab tanpa pers saya juga tidak bisa bekerja sendiri memonitor pekerjaan di lapangan," terang Janso. (C3/a)





Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru