Tercatat lebih dari seribuan kepala keluarga (KK) terdampak banjir pasca curah hujan yang melanda Kabupaten Langkat hingga Senin (21/11/2022).
Hal itu disampaikan Kalakar BPBD Kabupaten Langkat Drs H Irwan Sahri kepada wartawan di Stabat, Selasa (22/11/2022).
Dikatakan, sejumlah lokasi terdampak banjir terdapat pada 7 kecamatan di Kabupaten Langkat, antara lain Kecamatan Hinai, Kecamatan Stabat, Kecamatan Secanggang, Kecamatan Sei Lepan, Kecamatan Tanjungpura, Kecamatan Padang Tualang, serta Kecamatan Sei Bingei.
Di Kecamatan Hinai, sebutnya, sebanyak 180 rumah warga terendam banjir di Desa Cempa, 30 KK terdampak banjir di Desa Muka Paya, dengan ketinggian air antara 20-90 centimeter.
Meski banjir menggenangi rumah-rumah warga, diketahui masyarakat masih dapat melakukan aktifitasnya sehari-hari.
Untuk Kecamatan Stabat, lanjutnya, sebanyak 459 KK warga terdampak banjir, terbagi atas 120 KK di Desa Pantai Gemi, 100 KK di Desa Karang Rejo, 17 KK di Desa Mangga,170 KK di Desa Kwala Begumit, 72 KK di Desa Banyu Mas.
Sementara di Kecamatan Secanggang, sambungnya, sebanyak 385 KK warga terdampak banjir, terdiri atas 125 KK di Desa Karang Gading, 110 KK di Desa Perkotaan, 70 KK di Desa Karang Anyar, 80 KK di Desa Kepala Sungai.
Di Kecamatan Sei Lepan, katanya, total 128 KK warga terdampak banjir, terdiri atas 98 KK di Desa Harapan Baru, 30 KK di Desa Lama Baru. Di daerah itu, terdapat 3 unit titi jembatan yang terputus akibat diterjang banjir.[br]
Dijelaskan, ratusan KK lainnya yang terdampak banjir terdapat di Kecamatan Tanjung Pura, Kecamatan Padang Tualang, serta kecamatan Sei Bingei.
Di Desa Kuala Besilam, Kecamatan Padang Tualang terdapat dua rumah yang tertimpa longsor tebing. Sedangkan di Desa Purwo Binangun, Kecamatan Sei Bingei, terdapat titi penghubung antar desa yang hampir putus akibat diterjang banjir.
Pasca banjir akibat tingginya intensitas hujan, pihak kecamatan dan desa terus melakukan koordinasi dengan TNI/Polri, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan warga terdampak banjir. Koordinasi juga dilakukan dengan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas, untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga.
Selain itu juga didirikan posko dan dapur umum untuk melayani warga yang mengungsi serta secara berkala memonitor prakiraan cuaca serta peringatan dini dari website BMKG dan menyampaikan kepada pihak kecamatan atau desa. (A16)