Medan (SIB)
Anggota DPRD Sumut HM Subandi SH mendesak BWSS (Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II gerak cepat membangun bronjong dan waduk di sepanjang kawasan sungai di Sumut untuk mencegah banjir di Medan dan Deli Serdang.
"Sebelum dilakukan normalisasi atau pengerukan tiga sungai yang membelah Kota Medan, seperti Sungai Deli, Babura dan Belawan, alangkah baiknya diperbanyak membangun bronjong, untuk menahan debit air jika terjadi hujan terus menerus," kata Subandi kepada wartawan, Senin (21/11) melalui telepon di Medan.
Penegasan ini disampaikan anggota Fraksi Gerindra ini merespon bencana banjir yang melanda 11 kecamatan di Medan, dan sejumlah kawasan di Deli Serdang, beberapa hari lalu. Banjir diduga terjadi akibat meluapnya air sungai yang membelah Kota Medan.
"Kita benar-benar prihatin atas musibah yang melanda Kota Medan dan Deliserdang itu, sehingga diharapkan kepada BWSS II lebih serius menyikapinya, dengan mengambil langkah cepat membangun bronjong dan waduk penampungan air, karena diperkirakan hingga Januari 2023 intensitas curah hujan akan semakin tinggi," katanya.
Anggota Komisi E ini sepakat, untuk mengantisipasi banjir melanda Kota Medan dan Deliserdang, segera lakukan normalisasi atau pengerukan tiga sungai yang membelah Kota Medan, karena sudah terjadi pendangkalan. Tapi untuk itu dibutuhkan anggaran cukup besar, sehingga tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat.
"Tapi kalau membangun bronjong dan waduk-waduk penampungan air, tentu bisa dilakukan dalam waktu dekat, mengingat anggarannya lebih sedikit," tandas Subandi sembari menambahkan, mengeruk sedimen sungai yang mengalami kedangkalan dan membuat bronjong penahan banjir, merupakan jurus yang tepat mengatasi banjir.[br]
Subandi mencontohkan di Provinsi Aceh, saat ini sudah dibangun bronjong di sepanjang sungai, sehingga tampak rapi dan terhindar dari luapan air, jika hujan mengguyur lebat. Hendaknya hal serupa juga dibangun di daerah ini, aga luapan air sungai yang datangnya dari hulu bisa diantisipasi.
Dalam kaitan ini, Subandi juga mendesak Pemprov Sumut dan Pemko Medan agar bertindak tegas terhadap siapa saja yang membangun perumahan, atau menebang hutan di kawasan yang masuk dalam resapan air, karena tindakannya sangat mengganggu jalannya air dari hulu ke hilir.
"Janganlah terus dibiarkan Medan dan Deliserdang menjadi langganan banjir, kasihan masyarakat yang menjadi bulan-bulanan banjir hanya gara-gara segelintir oknum melakukan penebangan hutan di kawasan Bukit Barisan dan membangun perumahan, tanpa memikirkan drainase yang memadai," tegasnya. (A4/a)
