Medan (SIB)
Anggota DPRD Sumut Salmon Sumihar Sagala SE mendesak Pemkab Karo Cq Dinas PUPR Karo segera memperbaiki infratruktur jalan ke Desa Lau Garut Kecamatan Mardinding Karo yang sejak "zaman batu" tetap dalam kondisi "hancur-lebur".
"Sejak Indonesia Merdeka, infrastruktur jalan dari Desa Mardinding menuju Desa Lau Garut tetap hancur, penuh lubang dan batu-batu berserakan. Jika hujan turun, jalan banjir dan berlumpur tidak bisa dilintasi kendaraan biasa, tapi harus gardan dua," tegas Salmon Sumihar Sagala kepada wartawan, Selasa (13/12) di Medan seusai melakukan kegiatan reses di Desa Lau Garut.
Terkait kerusakan jalan ini, tambah politisi PDI Perjuangan ini, masyarakat sudah berulang-kali menyampaikannya kepada Pemkab Karo, tapi hingga kini belum ada realisasinya, sehingga desa penghasil jagung, kemiri, sawit dan buah-buahan ini tetap mengalami kesulitan saat memasarkan hasil pertaniannya.
"Untuk ongkos pupuk saja dari Kecamatan Mardinding ke Desa Lau Garut, masyarakat sering kewalahan, selain ongkosnya mahal, kendaraan yang masuk juga tertentu, yakni mobil hardtop gardan dua," tandas Salmon Sagala menyampaikan keluh kesah masyarakat.
Diklaim Kawasan Hutan
Paling menyedihkan bagi masyarakat Lau Garut, tambahnya, selain jalannya "hancur-hancuran", juga perkampungan mereka diklaim Kemenhut (Kementerian Kehutanan) RI masuk kawasan hutan.
Padahal kampung itu sudah didiami masyarakat secara turun-temurun sejak puluhan tahun lalu.
"Areal pertanian mereka juga diklaim Kementerian Kehutanan masuk kawasan hutan, sehingga masyarakat mengharapkan Pemkab Karo Cq Dinas Kehutanan Karo, Pemprov Sumut Cq Dinas Kehutanan Sumut agar mengusulkan ke Menteri Kehutanan agar mengeluarkan Desa Lau dan areal pertaniannya, dari peta kawasan kehutanan," tambah Salmon.
Menurut anggota dewan Dapil Karo, Dairi dan Pakpak Bharat ini, sudah saatnya Pemkab Karo dan Pemprov Sumut memenuhi keinginan masyarakat Desa Lau Garut dan sejumlah desa lainnya yang ada di kawasan tersebut, agar masyarakat bisa hidup dengan damai dan tentram tanpa dibayang-bayangi klaim dari Kementerian Kehutanan.
"Mari kita sama-sama membantu keinginan masyarakat Lau Garut keluar dari penderitaan, jangan biarkan mereka tetap terpuruk akibat infrastruktur jalan rusak serta kawasan tempat tinggal mereka diklaim Kementerian Kehutanan masuk kawasan hutan. Mereka juga masyarakat Sumut dan warga Karo, jangan terus dianaktirikan kehidupan mereka," tegas Salmon Sagala. (A4/c)