Medan (SIB)
Puluhan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kota Medan Bersatu melancarkan aksinya di depan Mapolda Sumut menuntut pemeriksaan terkait dugaan ijazah palsu oknum Anggota DPRD Medan MAR, Selasa (7/2).
Massa yang datang sekira pukul 11.10 WIB tersebut berorasi di pintu gerbang Mapolda Sumut. Tampak perwakilan mahasiswa melakukan dialog dengan petugas kepolisian yang berjaga menyampaikan maksud dan tujuan mereka.
"Periksa Mulia Asri Rambe (MAR) terduga ijazah palsu. Mulia Asri Rambe wajib diperiksa secara transparan dan periksa oknum yang terlibat," teriak mereka.
Pengunjuk rasa juga membagikan kertas fotokopi berisikan pernyataan sikapnya kepada warga yang melintas dan sejumlah wartawan yang melakukan peliputan.
Koordinator lapangan pengunjuk rasa Taufik menyatakan permintaan mereka kepada Kapolda Sumut untuk memeriksa MAR yang diduga kuat telah memalsukan ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Jika saudara Mulia Asri Rambe terbukti bersalah dan melanggar hukum, maka kami minta Kapolda Sumut Bapak Irjen Pol Panca Simanjuntak untuk menindak dengan hukuman yang seadil-adilnya serta mencopotnya dari jabatannya sesuai pasal yang tertuang di dalam UUD No 1 Tahun 2022 tentang KUHP yang mengatur larangan penggunaan ijazah palsu," teriak Taufik yang disambut sorak pengunjuk rasa lainnya.
Mereka meminta Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Simanjuntak memiliki semangat transformasi yang presisi (prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan) dalam menanggapi kasus tersebut.[br]
"Karena itu, kami dari Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Bersatu Kota Medan meminta kepada Bapak Panca sebagai pimpinan Polda Sumut untuk memeriksa Mulia Asri Rambe beserta pihak pihak yang diduga terlibat memalsukan surat kehilangan pengganti ijazah tersebut serta berharap Polda Sumut gerak cepat menangani kasus yang telah mencoreng dunia pendidikan tersebut," ujar Taufik.
Aksi unjuk rasa berlangsung dengan tertib hingga selesai. Massa akhirnya membubarkan diri setelah menegaskan akan datang kembali dengan jumlah massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak ditanggapi.
Mulia Asri Rambe yang merupakan anggota DPRD Kota Medan dan Fraksi Partai Golkar ketika dikonfirmasi terkait tuntutan pengunjuk rasa, dia menjawab tidak apa-apa.
"Tidak apa-apa. Selagi berita tidak merugikan aku. Kalau boleh WA kan ke aku, apa yang mereka unjuk rasakan? Sebaiknya Mereka buat LP saja ke Polda Sumut, kalau memang cukup unsur pasti diproses pihak kepolisian," ujarnya.
Sementara Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi, Rabu (8/2) terkait aksi unjuk rasa tersebut mengatakan akan memeriksa baketnya.
"Kita cek ya, saya belum dapat baket," pungkasnya. (TM/d)