Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 08 Juli 2025

Tidak Ada Oplos Beras Bulog di Kota Medan

Redaksi - Jumat, 24 Februari 2023 15:22 WIB
224 view
Tidak Ada Oplos Beras Bulog di Kota Medan
Antara Foto: Francisko Caroliaow/Tom
Pekerja bersiap mengangkut karung berisi beras di gudang Perum Bulog, Pulo Brayan Darat, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (8/3/2022).  
Medan (SIB)
Isu adanya beras Bulog yang dioplos di Kota Medan, merupakan berita hoax dan tidak benar. Hal itu kemarin sudah dibahas di Komisi III DPRD Medan Bersama Perum Bulog Wilayah Sumut, Perum Bulog Cabang Medan, PUD Pasar Kota Medan, dan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan.
“Hasilnya disimpulkan, isu beras Bulog yang dioplos tersebut adalah hoax atau tidak benar. Rapat juga menyimpulkan bahwa kabar pengoplosan beras itu hanya kesalahan persepsi belaka,” ujar Sekretaris Komisi III Ir Hendri Duin Sembiring kepada wartawan, Kamis (23/2).
Disebutkan politisi PDI Perjuangan itu, kepastian isu tersebut tidak benar, ditegaskan Pimpinan Wilayah Bulog Sumut, Arif Mandu dalam pertemuan tersebut. Pergantian kemasan beras dari karung 50 Kg menjadi karung 5 Kg bukanlah bentuk oplosan.
"Jadi beras Bulog dengan ukuran 50 Kg itu diganti kemasannya menjadi 5 Kg agar terjangkau oleh masyarakat. Namun untuk harga tetap mengikuti HET (Harga Eceran Tertinggi), yaitu Rp9.950/kg atau Rp49.750/kemasan 5 Kg," tegasnya menirukan ucapan Arif.
Pada dasarnya Bulog menjual beras dengan kualitas baik tersebut ke Pemko Medan melalui PUD Pasar yang bekerjasama dengan PT Pilar Grup. Setelahnya, PUD Pasar mendistribusikan beras tersebut melalui pasar-pasar yang ada di Kota Medan.
"Jadi selama dijual dengan mengikuti HET, yaitu Rp9.950/Kg, maka tidak ada masalah," katanya. Selain itu dipastikan walaupun secara visual kemasan tersebut tertulis merk tertentu, namun kemasan beras tersebut tetap tertulis kata 'Bulog’.
Hendri Duin juga meminta Pemko Medan melalui PUD Pasar dan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan untuk memastikan bahwa tidak ada pihak yang memanfaatkan pendistribusian beras Bulog untuk mencari keuntungan pribadi atau kelompok.
"Masalah Sembako ini tidak boleh main-main, ini masalah kebutuhan hidup. Apalagi soal beras, komoditi beras ini sangat berpengaruh dengan tingkat inflasi. Harga beras ini harus kita jaga, supaya inflasi juga tetap terjaga," pungkasnya. (A12/c)



Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru